Laporan : Andi Sunarya
Gentamerah.com || Mesuji – Tak Ingin Tertinggal dan berdiam
diri dengan kondisi keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
yang ada, Pemerintah Kabupaten Mesuji
terus melakukan terobosan dan inovasi dalam meningkatkan pembangunan
Infrastrukturnya, khususnya masalah Jalan.
Dalam kurun waktu empat belas bulan menjabat, Penjabat (Pj)
Bupati Mesuji, Drs.Sulpakar.MM., merasakan dan menyaksikan betapa buruk dan
rendahnya infrstruktur Jalan di Kabupaten berjuluk Bumi Ragab Begawe Caram Itu.
Bahkan, setiap turun ke lapangan, masalah Jalan tetap menjadi permintaan utama
setiap masyarakat yang ditemuinya.
Janji pembangunan dan perbaikan jalan itu secara perlahan
tapi pasti mulai bertahap dibuktikan oleh lelaki yang juga menjabat Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Lampung itu. Pada tahun 2023 ini, sudah dibangun
Jalan rigid beton (Cor) di Kecamatan Mesuji Timur, persisnya ruas jalan di Desa
Margo jadi – Desa Tanjung Menang sepanjang 2,5 km.
Selain itu, dibangun juga Jalan penghubung Desa Tanjung Menang – Desa Eka Mulya sepanjang 2,5
KM dan Jalan Eka Mulya – Desa Wonosari sepanjang 2,2 km.
Dari Program Nasional dan aspirasi masyarakat juga akan ada
akselerasi pembangunan di Desa tua Sungaicambai, untuk pembangunan jembatan
gantung, yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi di desa Sungaicambai dan
sekitarnya.
Rencananya, Pada tahun ini akan ada pembangunan sejumlah
lima belas ruas jalan Inpres yang diusulkan, dua titik Pembangunan jalan yang ada di Kecamatan Mesuji Timur, dari Simpang Selamat Datang (Segi Tiga Emas)
menuju ke Desa Muara Tenang, Desa Margo Jadi, Desa Eka Mulya, Desa Wonosari dan
sampai di wilayah Kota Terpadu Mandiri (KTM).
Kepala Bidang Bina Marga Mesuji, Endra Oktafandi,ST mengatakan, bahwa atas
petunjuk Bupati, Dinas PU Mesuji akan berjuang mencari program bantuan di pusat,
di Kementerian PUPR untuk menangani persoalan Infrastruktur di Mesuji, dengan
mengajukan beberapa titik atau ruas jalan yang perlu ditangani termasuk jalan
provinsi.
“Dari puluhan ruas jalan yang kita ajukan ke pusat, ada
sebanyak 15 ruas jalan yang lolos di Long List. Namun karena kondisi APBN juga
masih terfokus dengan hajat kontestasi Pemilu yang sudah tinggal hitungan
bulan, maka tahun ini baru ada dua ruas jalan di Kecamatan Mesuji Timur yang
mulai dikerjakan,” ujarnya.
Endra menjelaskan, jika
waktunya masih memungkinkan, pada tahun ini, akan diteruskan satu ruas
lagi, untuk ruas Desa Ekamulya – Desa Wonosari. Jika tidak memungkinkan
pelaksanaannya di tahun ini, akan diajukan pada inpres jalan pada tahap II
tahun 2024. Termasuk juga tiga ruas di Kecamatan Way Serdang, untuk diruas Exit tol – Simpang Asahan pada
tahap II, jadi total ada 4 ruas yang diajukan di tahap selanjutnya.
“Kami bersama Tim Satker P2JN (Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional) wilayah Lampung, hari ini telah melakukan survei
rencana pembangunan jalan inpres bersama Konsultan Dinas Provinsi Lampung dan
Pelaksana Kegiatan. Alhamdulilah kegiatan sudah mulai berjalan penggalian
drainase sudah di mulai, lokasi stok file dan batching plan sudah di garap dan
rencana alat alat batching segera berada di lokasi. Namun mengingat pelaksanaan
yang bakal menelan waktu panjang, sehingga tidak memungkinkan semua bisa di
selesaikan pada tahap 1 ini,” kata dia.
Terpisah, melalui sambungan ponselnya, Penjabat Bupati
Drs.Sulpakar,MM menyampaikan ucapan terima kasih atas doa dan dukungan
masyarakat. Dan perlahan tapi pasti,
pembangunan infrastruktur Jalan di Mesuji sudah terlihat dan bisa dirasakan
langsung oleh masyarakat manfaanya.
Selain pembangunan Jalan rigid beton Penimbunan dan Perataan
badan jalan juga kita lakukan agar masyarakat dapat dengan mudah melalui atau
melintasi jalan yang kondisinya hancur pasca musim hujan kemarin. Seperti
kondisi jalan dari arah Kantor Kecamatan Mesuji Timur yang merupakan
satu-satunya akses darat menuju lima desa yang ada di Kecamatan Mesuji atas.
“Alhamdulilah alat berat bekerja maksimal untuk
melakukan penimbunan dan perataan badan jalan poros yang merupakan satu-satunya
akses jalur darat masyarakat Mesuji Timur menuju ke Desa Tirtalaga, Tanjung
Serayan, Mulyasari, Sumber Makmur dan Suka Maju, begitupun sebaliknya,”
Kata Sulpakar.
Sulpakar memastikan, kedepan pihaknya akan memfokuskan untuk
melakukan peningkatan jalan di Kecamatan Mesuji Atas yang kontur tanahnya
sangat labil. Dimana sebelumnya telah dilakukan penanganan dengan menggunakan
batu base, namun tetap tidak efektif. Artinya, harus ditingkatkan menjadi rigid
beton untuk jalan sepanjang 5 kilometer lebih itu, agar ketika hujan masyarakat
tidak lagi kesulitan melintasi jalan tersebut dalam beraktifitas.
“Mengapa lima desa di Mesuji atas itu harus juga
menjadi perhatian, karena disana merupakan salah satu wilayah penyumbang padi
terbesar kedua setelah Kecamatan Rawa Jitu Utara. Jika kondisi jalannya susah,
maka akan sangat membebani para petani yang akan mengangkut hasil panen padinya
selama ini terkena biaya pengeluaran
untuk ongkos angkut dari areal sawah ke lokasi pabrik yang mahal tidak
sebanding dengan harga gabah. Itu semua akibat kondisi jalan tidak bisa dijangkau
dengan kendaraan roda empat saat musim hujan tiba,” ujar dia.
Editor : Nara