gentamerah.com | Mesuji – Jika banyak pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah di sepakati dalam musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes),maka masyarakat harus berani mengatakan dan mengkritik pemerintah desanya. Kasi di desa jangan hanya jadi alat bagi kepala desa, harus mampu melakukan yang terbaik bai desanya.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Mesuji, Sunardi SE pada pelatihan kloter IV bagi aparatur desa se-Kecamatan Tanjung Raya, dan peserta dari tiga desa dari Kecamatan Mesuji, di Balai Desa Sidomulyo, Senin (13 /5/2019). “Jangan kalian para Kasi hanya menjadi boneka “Kepala Desa” suruh tidur, tidur. Disuruh bangun, bangun. Jika benar, katakan benar, jangan takut kita lakukan yang terbaik untuk Desa,” kata Sunardi.
Sunardi mengatakan, proses pembangunan di Desa harus benar-benar prioritas seperti yang diusulkan masyarakat saat Musrenbangdes.
Kepada para Kepala Desa, Sunardi berpesan, dalam rangka pergantian perangkat Desa, jangan terburu-buru, sebab bila terlalu sering pergantian perangkat, maka desa itu harus belajar lagi. “Kalau masih harus belajar dan beradaptasi lagi akan menghambat jalannya pembangunan di desa itu sendiri,” katanya.
Menurutnya, semua proses pembangunan dan kebutuhan desa semua adalah menjadi kewenangan Desa, DPMD tidak ada kaitannya menentukan kegiatan desa. “Tugas kami mengingatkan dan memberi arahan kepada pemerintah Desa yang tidak benar, agar tidak menyalahi aturan yang ada,” tutupnya.
Dua duta lingkungan hidup asal Mesuji yang mewakili Lampung berhasil sabet medali. Antika Apriani berada di posisi ke 5 (4th Runner-Up) dan Dina Eka Agustin