Jakarta – Dihadiri Presien Ri, Prabowo Subianto, buruh sampaikan enam tuntutan, pada peringatan Hari Buruh Internasional 2025 (Mayday) yang digelar di lapangan Monas, Jakarta pada Kamis (1/5/2025).
Prabowo hadir tepat sekitar pukul 10.00 WIB, menggunakan mobil Maung dari Istana Negara, Jakarta.
Setibanya di Monas, Prabowo langsung berjalan menyalami buruh yang berdiri di sisi kanan dari panggung.
Dia tampak didampingi oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sekaligus Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) 2023-2026, Andi Gani Nena Wea.
Tak hanya bersalaman, Kepala negara juga terlihat sesekali melayani permintaan swafoto dari para buruh.
Kemudian, Prabowo terlihat naik ke atas panggung utama yang telah disiapkan. Namun, ternyata Ketua Umum Partai Gerindra itu berjalan ke sisi kiri panggung.
Dia pun menyalami satu per satu buruh yang berada di sisi kiri panggung sampai ke paling ujung. Hanya saja, memang ada pagar yang membatasi area buruh berdiri dengan panggung. Sehingga, Prabowo hanya bisa menyalami buruh yang berada di paling depan barisan belakang pagar pembatas.
Pidato Politik Diketahui, Prabowo hadir untuk memberikan pidato politik di hadapan ratusan ribu buruh dalam peringatan Hari Buruh atau May day.
“Rencananya, Bapak Presiden Prabowo Subianto pidato di acara May Day pukul 10-11,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal kepada Kompas.com, Rabu (30/4/2025).
Hal senada juga disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Menurut rencana, peringatan Hari Buruh 2025 akan dihadiri oleh 200.000 orang yang berasal dari tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Namun, menurut Said, buruh di 30 provinsi lainnya juga akan melakukan peringatan yang sama di masing-masing daerah. Sehingga jumlahnya lebih kurang mencapai 1,2 juta orang.
“Jumlah buruh yang terlibat di seluruh Indonesia adalah melebihi angka 1,2 juta orang, berdasarkan laporan dari daerah-daerah,” kata Said dikutip dari Antaranews.
6 Tuntutan Buruh
Said juga sempat mengatakan, ada enam isu penting yang bakal menjadi tuntutan dalam peringatan Hari Buruh atau May Day 2025.
Tuntutan pertama adalah menghapus outsourcing. Lalu, meminta pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK). Ketiga, upah yang layak bagi buruh.
Kemudian, perlindungan buruh dengan sahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan yang baru.
“Selanjutnya adalah melindungi pekerja rumah tangga dengan sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), dan memberantas korupsi dengan sahkan RUU Perampasan Aset,” ujar Said Iqbal.