“Tahun baru meringkuk ditahanan, ini malah ga gembar gembor. Ada juga yang aman-aman bae,” celoteh kawan memecah suasana saling diam karena sibuk mainkan HP masing-masing, di Sekretariat DPC PJS Rumah Kita Waykanan.
Celotehan itu membuat mata kami tertuju ke kawan yang memulai obrolan.
Air kopi yang sudah mulai dingin, kusruput perlahan sambil otakku trevelling ke Lampung Timur, disana Kabid Pekerjaan Umum pemkab setempat yang digelandang polisi, karena ada menjajikan sebuah proyek dengan menarik setoran.
“Lah setoran itu kan dah bukan rahasia umum lagi, kawan. Apa iya tempat lain ga ada setoran. Malah sudah ada yang gembar gembor ada kejutan akhir tahun, malah ga terbukti, terkejut bener Masyarakat, karena kejutan yang dijanjikan APH tidak ada,” seloroh kawan, sambil tertawa lebar.
Sambil ngunyah bakwan goreng yang udah dingin, aku pun tertawa lebar. Dalam benakku berkata, iya juga ya, terkejut karena sampai tahunya habis rupanya ga ada apa-apa. Apa dah selesai dengan pemberian kado ya.
“Halah, Lampung Utara, kan emang gitu. Lha katanya penyelidikan masalah kasus sekretariat Dewan aja dari waktu itu sudah dimulai, sampai sekarang adem wae. Tuh kadis yang dipecat, katanya mau bongkar semua kebobrokan pejabat tingginya, lah malah diam aja, apa dah selesai dengan kado juga,” kata sahabatku, sambil nyeplus cabai lalapan tahu bunting, terliat enak tapi pedas.
Enak kayak pejabat yang menikmati uang setoran itu, padahal yang setor juga, lah pas ketangkap Cuma dia sendiri, pedes rasanya. Yang dapat setoran dari dia, ya masih bobo siang.
Rupanya enak-enak dulu baru kepedasan ya gak pas juga, pedas-pedas baru enak-enak, itu yang mentap. Kayak Kejaksaan di daerah tetangga, yang dah ngomong pedas awalnya, tapi karena omongan pedas itu jadi dapat enak-enak.
“Ya tinggal kita tunggu prosesnya, mungkin ada pejabat lain di Lamtim yang keseret juga. Tapi kalau didaerahku, ayem, kalau kata Bendahara DPC PJS, tetap tenang,” kataku, sambil melirik om Ferdy, yang asyik main tiktokan, sambil nyedot Vapenya, dengan asap yang mengebul banyak, ada yang seperti membentuk sebuah tandatanya.
Tandatanya kayak yang ada di benak kami, kabarnya dulu disini dah ada yang pernah lapor, tentang proyek yang menghilang, tapi kok ga ada tanda-tandanya. Yah mungkin dah dapat kado juga.
Ahh, sudahlah, hari sudah mulai siang, mendung dah mulai bergentayut dilangit, mungkin dah mau hujan, aku pamit pulang. ***