gentamerah.com | Tanggamus- Alih-alih menikmati aliran listrik di rumah, ratusan warga Pekon Sinar Jawa, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung,
menjadi korban penipuan perusahaan pemasang jaringan listrik, akibatnya mereka hingga saat ini, belum mendapatkan penerangan listrik PLN.
Padahal, sedikitnya 134 kepala keluarga (kk) tersebut sudah membayar masing-masing Rp2,5 juta sejak Juli 2016 lalu. Saat itu warga begitu percaya janji perusahaan pemasangan intalasi listrik PT Baguer Cino Tehnik (BCT) yang menjanjikan warga bisa menikmati aliran listrik.
“Tapi sampai hari ini, aliran listrik yang dijanjikan tak kunjung menyala, yang dikasih cuma KWH saja,” kata salah seorang warga setempat, Minggu (5/11/2017).
Menurut warga, mereka begitu saja percaya dengan pihak instalatir listrik itu, karena melibatkan oknum aparat pekon, bahkan oknum kepala pekon Sinar Jawa.
“Anehnya lagi, KWH yang diterima warga bukan atas nama warga Pekon Sinar Jawa, tapi warga dari kecamatan lain seperti Ulubelu, Talabgpadang, Gisting dan Sumbejo,” kata dia diamini warga lainnya.
Ironisnya lagi, SKT, oknum aparat Pekon setempat minta biaya tambahan untuk pemasangan tiang dan sambungan kabel sebesar Rp1,5 juta, sehingga total uang untuk pemasangan listrik sebesar Rp4 juta. Karena terlalu tinggi warga protes.
“Dalih oknum Pekon itu untuk menganti KWH PLN baru. Masyarakat merasa tertipu dan tidak ada yang hadir saat diadakan rapat kemarin,” terang warga lainnya
Menurut warga, saat ini tiang dan jaringan sudah terpasang tapi listrik belum menyala. Sebab, dari 134 KWH yang dipesan warga, belum satupun terpasang di rumah warga yang telah membayar Rp2,5 juta..
Menurut penuturan warga lain TN, yang pernah menjadi instalatir PLN, bahwa untuk jalur pemasangan tiang baru jaringan yang belum ada, sebenarnya mereka tidak dikenakan biaya tiang maupun travo.
Sebab sudah ditanggung pemerintah. Tapi untuk pemasangan KWH masyarakat wajib setor ke PLN biayanya berkisar kurang lebih Rp900 ribu, itu DP per KWh. Lalu ke Biro Instalatir pelaksana proyek pemasangan administrasinya, perlengkapan materai, SLO, dan instalasi rumah, ditambah dana pemasangan, Rp1,8 juta Total biaya sebesar Rp2,7 juta per KWH. “Jadi kalau masyarakat dimintai Rp4 juta per KWH pemasangan terlalu besar.
Penulis : Sayuti Rusdi
Editor : Seno
Editor : Seno
