Tersinggung Isi Tausiah, Caleg PKB Diduga Aniaya Ketua MUI Pesawaran

Tersinggung Isi Tausiah, Caleg PKB Diduga Aniaya Ketua MUI Pesawaran
Ilustrasi

gentamerah.comPesawaran – Diduga tersinggung, calon legislatif (Caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pesawaran, Lampung menganiaya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesawaran. Dugaan penganiaya tersebut dilakukan HNR, dirumah salah satu warga Desa Ketapang Kecamatan Telukpandan Kabupaten Pesawaran.
Akibat dianiaya, ustad Edang Jainal Haidir,  Ketua MUI Pesawaran mengalami luka dan memarr diwajah kemudian dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) kabupaten setempat.
Haidir nama akrab Edang Jainal Haidir kepada awak media membenarkan penganiyaan tersebut dilakukan HNR beserta rekannya. “Saya dipukuli setelah selesai memberikan tausiah di desa Ketapang Kecamatan Telukpandang Kabupaten Pesawaran pada Jumat malam sabtu kemarin,” kata Hairi, disalah satu ruangan RSUD Pesawaran, Minggu (9/9/2018).
Menurutnya pada Jumat malam Sabtu (07/09/2018)  itu,  diundang untuk memberikan tausiah di Desa Ketapang Kecamatan Telukpandan, usai memberi tausiah, sekitar pukul 20.30 WIB, datang  seseorang menghampirinya dan mengajak  kerumah salah seorang warga.
“Karena yang ngajak saya itu saya kenal, namanya  Hasan Nah Rowi  salah seorang caleg dari partai PKB Kabupaten Pesawaran, saya ikut. Tetapi, setelah sampai dirumah salah seorang  warga, ternyata dirumah tersebut sudah ada dua orang teman dari HNR,  yaitu Dirman dan salah satunya tidak saya kenal,” ujar dia.
Tanpa dinanyana, sesaat masuk rumah salah seorang warga tersebut, tanpa basa basi, HNR beberapa kali mendorong kepala saya dan disusul pukulan dari arah depan beberapa kali dan  mengenai dagu dan muka Haidir, diduga dilakuakan Dirman. “Akibat pukulan keras tersebut,  keluar darah dari hidung  saya,” kata ketua MUI itu.
Saat ditanya apa motif pemukulan tersebut, Haidir mengaku tidak tahu. “Saya sendiri tidak tahu, kemungkinan ada ketersingungan HNR degan tausiah atau ceramah saya waktu didaerah. Saya menyampaikan, agar kita semua jangan mudah percaya dengan penampilan seseorang, saya bilang jaman sekarang jangan mudah percaya dengan orang yang memakai sorban,  bisa saja itu dukun cabul,”ujar Haidir.
Usai melakukan penganiayaan, kata Haidir,  para pelaku yang dimotori HNR mengaluarkan ancaman, agar Haidir mundur dari Ketua MUI. “Sudahlah, kamu lebih baik mundur aja dari ketua MUI,” kata Haidir menirukan kalimat  HNR.
Mendapat ancaman tersebut, Haidir memberikan jawaban, bahwa penunjukannya sebagai ketua MUI kabupaten Pesawaran melalui proses, sehingga pemberhentiannya juga harus melalui proses.
Penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Mapolres Pesawaran. “Kita percayakan permasalahan ini kepada penegak hukum,” ujar dia.
Terpisah,  Kasatreskrim Polres Pesawaran, IPTU M Hasbi Eko Purnomo yang dihubungi pewarta,  membenarkan telah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan Caleg DPRD Pesawaran dari PKB. “Iya benar, sudah ada laporannya, Sabtu (8/9/2018) kemarin,” singkatnya.

Penulis : Ali Mubaroq
 Editor : Seno

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group

Warning: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18