Plt Kepala Bappeda Mesuji, Irhandi Juanesvan |
gentamerah.com // Mesuji – Percepatan pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI) di Kecamatan Rawa Jitu Utara (RJU), merupakan salah satu upaya penanganan Abrasi yang terjadi selama ini, akibat tingginya arus lalu lintas Spead Boad pengangkut hasil Tambak milik PT Wahyu Mandira (WM) Dipasena, Teluk Gedung, dan PT PNS.
Spead Boad tersebut kerap kali melintasi di Saluran Primer Buatan yang melintasi tiga desa yaitu Desa Sidang Muarajaya Sidang Sidorahayu, dan Sidang Iso Mukti di Kecamatan RJU, sehingga berakibat cepatnya menimbulkan abrasi badan jalan.
“Ketika TPI itu nanti berjalan sesuai dengan fungsinya dan normal, maka secara otomatis transportasi hasil perikanan tambak maupun tangkapan nelayan itu tidak lagi melintas di Saluran Primer yang akhirnya mengakibatkan terjadinya Abrasi, “ kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Mesuji, Irhandi Juanesvan saat di temui diruang kerjanya, Kamis (30/1/2020).
Guna percepatan pembangunan tersebut, kata Irhandi Juanesvan, akan dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, selaku pihak yang berwenang menangani terkait rencana Rehabilitasi Abrasi Balai dan OPD, untuk mencari solusi penanganan abrasi.
“Seperti dari dinas perikanan, diminta segera menyelesaikan atau melengkapi fasilitas di TPI. Sementara Dinas PUPR akan segera melakukan perbaikan jalan, dan Dinas Perkim segera melakukan pengalokasian permukiman yang terkena Abrasi tersebut,” katanya.
Irhandi Juanesvan mengungkapkan, besarnya biaya untuk Rehabilitasi Abrasi, maka diharapkan Balai BWS Sekampung Mesuji bisa segera melakukan penanganan melalui dana APBN. “Alhamdulillah, kemarin sudah masuk di Renstra Balai Besar Kementerian PUPR untuk penanganannya ditahun ini,” kata pria yang akrab disapa Anest itu.
Ditambahkannya, akses jalan-jalan darat yang ada akan segera perbaiki akses jalan menuju TPI dan akses jalan menuju Pasar Rawa Jitu melalui akses darat nantinya akan segera diperbaiki, sehingga akses pengangkutan hasil tangkapan ikan dan lain sebagainya nantinya akan lebih mengandalkan jalur akses darat.
“Target kami, di akhir tahun 2020 ini semua sudah normal baik hal pengoperasian TPI berikut perbaikan terkait Abrasi ini,”tandasnya.
Penulis : Andi Sunarya
Editor : Riasto