Gentamerah.com // Lampung Utara – Bupati Lampung Utara geram dan kecewa, pasalnya banyak pemegang kendaraan dinas tidak hadirkan kendaraannya saat apel cek randis. Apel tersebut merupakan kali pertama dilakukan Budi Utomo , setelah menjabat Bupati Definitiv Lampura.
Apel yang digelar di Stadion Sukung Kelapa Tujuh itu, Bupati mengancam meninjau kembali jabatan dan menonjobkan pemilik Randis yang dianggap balelo. Kekecawan Bupati Lampura mulai muncul saat kepala BPKAD terkait jumlah Randis yang tidak sesuai dengan kehadiran kendaraan milik Pemda itu.
“Ini laporannya sudah mengecewakan, Ada sekian banyak yang hari ini tidak mengahadirkan kendaraan dinasnya tanpa keterangan, tadinya pengen saya sampaikan sambutan dan arahan ini dengan hati yang gembira dengan rasa kepercayaan yang tinggi. Tapi dari laporan ini saja ada hal-hal menggelitik jadinya,”kata Budi Utomo,SE.,M.M, saat memberi sambutannya, Rabu (18/11/2020).
Sebelum meneruskan sambutannya, bupati merintahkan kepada seketaris daerah, agar mengevaluasi para pejabat, khususnya yang tidak menghadirkan kendaraan dinasnya.
Bupati juga merintahkan kepada sekda segera tarik kendaraan tersebut.”Kalau dia punya jabatan, tolong tinjau kembali jabatan itu. Walaupun sudah ada aturan dan sudah saya sampaikan tidak ada bakal yang nonjob, karna saya tidak ingin melukai perasaan kita bersama, tapi kalau hari ini aja tidak menghargai kebijakan pemerintah daerah, maka kita juga tidak akan menghargai mereka. Terkecuali kendaraannya rusak, tidak bisa dihadirkan,” ujarnya
Dijelaskannya, dari 171 kendaraan dinas yang mengikuti apel, hanya 67 yang dihadirkan.
“Tolong pak Sekda, cari keterangan apakah mereka dinas keluar, mobilnya rusak atau bagaimana, apabila memang mereka ini bandel. Dan undangan apel hari ini tahu, namun tidak hadir, Saya perintahkan ambil tindakan tegas, tarik kendaraan dinasnya. Karna masih banyak pejabat Lampung Utara yang belum mempunyai kendaraan dinas,” kata Budi Utomo.
Menurutnya, kegiatan apel Randis akan terus dilakukan, sebagai suatu program kegiatan yang diaset di BPKAD yang idealnya tiga bulan sekali dilakukan untuk apel kendaraan dinas.
“Tetapi, dari era pandemi covid-19, disamping kita ada kesibukan lain makanya tertunda,” kata dia.
Usai apel, Saat disinggung para awak media ada beberapa mobil dinas yang mati pajak,Budi mengaku belum cek secara keseluruhan.
“ Nanti kita lihat, kalau mati pajaknya itu tidak tersedia dalam anggaran dalam OPD nya maka ini akan kita rencanakan dan selesaikan malalui BPKAD diberikan anggaran kepada OPD nya. Apabila anggaran itu tersedia untuk pemeliharaan termasuk untuk pembayaran pajaknya maka inspektorat yang akan menyikapinya,”tegas dia.
Dijelaskanya lebih lanjut, tujuan dari apel Randis tersebut, pertama untuk cek fisik, kemudian akan dilihat data yang valid yang diinventarisasi oleh aset yang nantinya untuk melengkapi laporan keuangan ditahun 2021.
Penulis : (Gian paqih)
Editor : SENO