gentamerah.com|Waykanan- Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pasimas) di Kampung Bumirejo Kecamatan Baradatu Kabupaten Waykanan, Lampung diduga gagal total. Hingga saat ini air yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut tidak pernah ada. Sumur bor yang menelan dana APBN sebesar Rp250 juta tersebut sia-sia.
Kegagalan tersebut diduga dipicu dari ketidak berhasilan geolistrik yang dilakukan konsultan. Sumur bor yang seharusnya sudah dipastikan mengeluarkan air setelah dilakukannya penelitian, ternyata hanya hisapan jempol. Dengan adanya kegagalan tersebut, mantan kepala kampung setempat dan masayarakat meminta agar dana geolistrik tersebut dikembalikan.
Proyek tersebut selain menggunakan dana APBN juga menggunakan dana APBDes sebesar 10% dari anggaran dana desa (ADD). Proyek tersebut dikerjakan asal jadi, terbukti hingga saat ini air tidak keluar dan beberapa item tidak dikerjakan.
Pjs. Kepala Kampung Bumirejo, July mengaku rencana anggaran biaya (RAB) telah dirubah oleh konsultan.
Sementara itu mantan Kepala Kampng Bumirejo, Suwardi mengatakan, tidak pernah tahu jika ada peruabahan RAB tersebut. “Saya malah tidak tahu kalau RAB nya dirubah. Padahal proyek itu awalnya dilakukan saat saya masih menjabat kepala kampung. Yang jelas, dengan kegagalan ini kami minta dana Geolistrik dan beberapa dana lain berkaitan dengan penlitian itu dikembalikan ke kampung,” katanya.
Penulis : Yoyon/Sahrizal
Editor : Seno
Editor : Seno
