Waykanan – Inovasi yang menggila, Kepala SMKN 01 Pakuanratu Kabupaten Waykanan, Lampung ini selalu membuat gebrakan yang tidak dimiliki sekolah lain.
Ahmadi, Kepala SMKN 01 Pakuanratu menyulap Guest House sekolahnya menjadi kendang kambing, untuk mewujudkan wirausaha siswa siswinya.
“36 ekor dulu, nantikan berkembang. Kita ini punya jurusan pertanian, peternakan. Ngapain mereka ga praktik langsung, kalau Cuma teori-teori itu biasa, yang ga akan bisa mereka pratikkan,” kata Ahmadi, Sabtu (07/12/2024).
Selain memberikan edukasi secara langsung dengan Pratik, puluhan kambing bercuping Panjang itu juga bisa menghasilkan, karena tiga bulan sudah bisa dijual.
Diakuinya, makan kambing itu bukan hanya rumput tetapi berasal dari daun dan batang singkong yang di hancurkan alias diblender.
“Kita ini mamanfaatkan potensi yang ada, disini banyak sekali petani singkong. Kenapa tidak kita manfaatkan. Daun dan batangnya bisa untuk pakan, tetapi di blender dulu, ada campuranya dikit. Kambing sangat senang. Skali cari aja bisa untuk sebulan,” kata dia.
Ditanya kenapa Guest House sekolah jadi alih fungsi, Ahamadi dengan tawanya mengatakan, bahwa Guest House itu sudah lama tidak terpakai, karena sudah ada Guest House baru, atapnya yang selama ini sudah hancur, diganti dengan asbes.
“Salah ya kalau alih fungsi, itu bukan alih fungsi tetapi memanfaatkan yang tidak di fungsikan lagi. Kalau memang itu salah ya udah kita jual lagi aja kambingnya, ga usah ternak kambing,” katanya, seraya tertawa lebar via VC telpon selulernya.
Kegilaan inovasi kepala sekolah satu ini bukan hanya sekolah memiliki ternak kambing, namun di sekolah tersebut juga di pelihara ratusan ekor ayam potong.
Pembesaran ayam tersebut lokasinya memang mamanfatkan Gedung yang sudah ada. “Kalau kandangnya sudah lama ada, tapi mau cari sebiji bulunya aja ga ada. Padahal alat pembuat makan, sampai perontok bulu sudah lengkap. Saya heran kenapa selama ini tidak dimanfaatkan,” ujarnya.
Saat ditanya dari mana dana untuk membeli kambing dan ayam, dengan tegas Ahamadi menjawab, bahwa selain dari beberapa donator yang berasal dari pengajar setempat, juga ada dana dari Tabungan siswa siswi.
“Ga perlu saya katakana secara datail dari mana dananya, kita ini kepala sekolah yang harus pandai membawa sekolah maju dan inovatif. Apalagi murid saya bisa belajar dengan secara datail, dan orang tua mereka juga banyak yang punya ternak kambing, kanap mereka tidak belajar,” ujarnya.
Untuk ternak ayam potong, ada siswa piket untuk mengurusnya, dengan ruang tidur yang juga dibuat nyaman.