gentamerah.com|Pringsewu – Ketahanan pangan dikatakan terpenuhinya dircerminkan dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pringsewu , Ir. Tabrani Mahfi, dalam pertemuan bersama Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pringsewu, Lampung, di Hotel Regency Jalinbar Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Kamis (26/072018).
Kegiatan tersebut dihadiri Ir. Halimah Tausadiyah MM (Kabid Dinas Ketahanan Pangan prov. Lampung), Junaidi Hasyim (Asisten II Pemkab Pringsewu), Ir. Tabrani Mahfi (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pringsewu), Relawan SE MM (Kepala Bappeda Kabupaten Pringsewu), dan sekitar 30 peserta.
“Konsep ketahanan pangan dapat diterapkan untuk menyatakan situasi pangan pada berbagai tingkatan yaitu tingkat global, nasional, regional dan tingkat rumah tangga serta individu yang merupakan suatu rangkaian sistem hirarkis,” kata Kadis.
Asisten II Pemkab Pringsewu, Junaidi Hasyim mengatakan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utma dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia, yang dijamin dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Amanat UU No 18 tahun 2012, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang baik pada tingkat nasional maupun daerah, hingga perseorangan secara merata diseluruh wilayah NKRI sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya kelembagan dari budaya lokal,” ujarnya.
Penulis : L.Roysamuel.V.S
Editor : Yana
Editor : Yana
