 |
| Wakil Ketua Komisi I yang juga anggota Pansus Raperda, Nasrianto Effendi |
ADVERTORIAL–Metro
– Meningkatnya penyakit menular dan non menular di Kota Metro Provinsi Lampung,
merespon DPRD setempat menerbitkan Raperda insiatif tentang pencegahan dan
penangulangan penyakit menular dan tidak menular (P3MTM).
– Meningkatnya penyakit menular dan non menular di Kota Metro Provinsi Lampung,
merespon DPRD setempat menerbitkan Raperda insiatif tentang pencegahan dan
penangulangan penyakit menular dan tidak menular (P3MTM).
Hal
tersebut terispirasi dari meningkatkan warga yang terjangkit virus HIV dan TB
Paru yang terus mengalami peningkatan drastis.
tersebut terispirasi dari meningkatkan warga yang terjangkit virus HIV dan TB
Paru yang terus mengalami peningkatan drastis.
Wakil
Ketua Komisi I yang juga anggota Pansus Raperda, Nasrianto Effendi menuturkan,
dari data yang diterima, jumlah warga yang terjangkit AIDS di Kota Metro
mencapai 57 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal
dunia.
Ketua Komisi I yang juga anggota Pansus Raperda, Nasrianto Effendi menuturkan,
dari data yang diterima, jumlah warga yang terjangkit AIDS di Kota Metro
mencapai 57 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal
dunia.
“Ini
hampir 50 persennya yang meninggal, belum lagi yang tidak dilaporkan,
jangan-jangan bisa lebih dari itu jumlahnya. Begitu juga jumlah yang terjangkit
TB Paru,”ujar dia diruang kerjanya, Senin (7/5/2018). .
hampir 50 persennya yang meninggal, belum lagi yang tidak dilaporkan,
jangan-jangan bisa lebih dari itu jumlahnya. Begitu juga jumlah yang terjangkit
TB Paru,”ujar dia diruang kerjanya, Senin (7/5/2018). .
Dikatakannya,
kecenderungan meningkatnya jumlah warga yang terjangkit, diperlukan adanya
payung hukum yang dapat menekan kasus serta mengantisipasi.“Makanya, dewan
berinsiatif melahirkan raperda tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan non menular di Kota Metro,” tuturnya.
kecenderungan meningkatnya jumlah warga yang terjangkit, diperlukan adanya
payung hukum yang dapat menekan kasus serta mengantisipasi.“Makanya, dewan
berinsiatif melahirkan raperda tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan non menular di Kota Metro,” tuturnya.
Menurutnya,
Metro sebagai Kota Pendidikan, karenanya dinas kesehatan dimintakan untuk
berperan menekan kasus penyakit menular dan non menular. “Bukan tidak mungkin,
seperti AIDS masih banyak ditemukan di Metro. Pasalnya, mereka malu untuk
memeriksakan dirinya di klinik VCT di rumah sakit daerah. Begitu pula dengan TB
Paru,”ucapnya.
Metro sebagai Kota Pendidikan, karenanya dinas kesehatan dimintakan untuk
berperan menekan kasus penyakit menular dan non menular. “Bukan tidak mungkin,
seperti AIDS masih banyak ditemukan di Metro. Pasalnya, mereka malu untuk
memeriksakan dirinya di klinik VCT di rumah sakit daerah. Begitu pula dengan TB
Paru,”ucapnya.
Harapannya,
Dinas Kesehatan serta jajaran komunitas, ikut menjemput bola menyosialisasikan
penyakit tersebut ke masyarakat, dan
mengajak warga yang terjangkit untuk memeriksakan dirinya ke puskesmas atau
rumah sakit.
Dinas Kesehatan serta jajaran komunitas, ikut menjemput bola menyosialisasikan
penyakit tersebut ke masyarakat, dan
mengajak warga yang terjangkit untuk memeriksakan dirinya ke puskesmas atau
rumah sakit.
Pemantauan
DPRD banyak tempat-tempat hiburan malam yang ada di Metro kecenderungan disukai
para remaja. Hal itu akan dapat mengkhawatirkan meningkatnya penyakit AIDS
(Adv)
DPRD banyak tempat-tempat hiburan malam yang ada di Metro kecenderungan disukai
para remaja. Hal itu akan dapat mengkhawatirkan meningkatnya penyakit AIDS
(Adv)
