gentamerah.com|Lampung Tengah – Semua orang tua dan para guru sekolah dapat mengenalkan jenis permainan tradisional kepada anak-anak, karena permainan yang saat ini dianggap kuno tersebut, justru membuat anak-anak bersosialisasi dengan lingkungannya.
Plt. Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Loekman Djoyosoemarto mengutarakan harapan tersebut, saat menghadiri HUT ke-61 Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Lamteng, di Nuwo Balak Gunungsugih, Selasa (8/05/ 2018).
Ditambahkannya, anak-anak saat lebih memilih jenis permainan modern, yang bersifat instan dengan nuansa digital, seperti games online dan sejenisnya. Kondisi ini diperparah lagi dengan suguhan koleksi gadget yang terus berinovasi.
Menurutnya, semua permainan tradisional anak-anak dimasa lampau, sudah tidak lagi dimainkan oleh anak anak generasi saat ini. Derasnya arus permainan modern, terbukti mampu menghilangkan permainan tradisional.
“Anak-anak kita saat ini, menganggap permainan tradisional itu sebagai permainan kuno, yang tidak pantas dimainkan lagi. Padahal, dengan permainan tradisional, anak-anak dapat bersosialisasi kepada lingkungannya,” ulasnya.
Loekman mengungkapkan, Pemerintah daerah berupaya meningkatkan kualitas anak, dengan berbagai kegiatan, seperti menggalakkan kegiatan PAUD, Taman Kanak-kanak, TPA, Posyandu, PIN, BKB dan lainnya.
Pemkab Lamteng mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh GOPTKI, dengan dilaksanakannya Lomba Seni Permainan Anak Tradisional Nusantara dengan tema “Melestarikan Warna-Warni Permainan Tradisional Anak Untuk Mewujudkan Kebhinekaan Bangsa”.
Sementara itu, Bunda Paud Lamteng, Ellya Loekman mengatakan, dengan adanya lomba permainan tradisional anak-anak, sebagai sarana untuk mengingatkan permainan jaman dulu, yang belum ada mainan modern seperti saat ini.
“Kita dituntut untuk tetap melestarikan budaya permainan tradisional anak-anak, dengan tujuan agar tidak hilang di telan jaman,” katanya.
Penulis : Gunawan
Editor : Seno
Editor : Seno
