gentamerah.com| Waykanan- Diduga dikerjakan asal jadi dan tidak memiliki kwalitas, siring pasang Kampung Lebak Peniangan Kecamatan Rebangtangkas Kebupaten Waykanan, Lampung, kondisi sudah hancur. Pengerjaan Siring pasang yang menelan dana Rp134.170 ribu tersebut dianggarkan dari dana desa.
Kendati belum selesai dikerjakan, dibeberapa bagian siring pasang dengan volume 263 meter tersebut sudah hancur. Diduga kepala kampung mengeruk keuntungan pribadi. Warga setempat yang geram melihat kondisi banguan kampung itu, meminta penegak hukum melakukan tindakan.
Dari pantaun tim gentamerah.com, para pekerja sebelum memasang batu tidak digali terlebih dahulu, diduga adukan semen dan pasir tidak sesuai aturan yang ada. “Kalau pakai aturan, tidak mungkin hasilnya keinjek dikit aja sudah hancur,” kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Salah
seorang pekerja mengaku, hanya mengikuti perintah kepala kampung, terkait
pelaksanaan proyek tersebut.” Kami hanya ikuti perintah aja, kalau masalah
adukan ini ya 1×5,” ujarnya.
seorang pekerja mengaku, hanya mengikuti perintah kepala kampung, terkait
pelaksanaan proyek tersebut.” Kami hanya ikuti perintah aja, kalau masalah
adukan ini ya 1×5,” ujarnya.
Sahdana, anggota DPRD Waykanan, menyesalkan pembangunan yang menggunakan dana desa dilakukan asal jadi. “Seharusnya itu untuk kemajuan kampung, bukan malah memperkaya kepala kampung. Kalau sudahj begini saya kira pihak berwajib harus segera melakukan tindakan,” kata dia.
Sementara itu Kepala Kampung Lebakpeniangan, Tri Wanto, hingga berita ini diturunkan tidak bisa dikonfirmasi.
Penulis : Zul/Baiki
Editor : Yana
Editor : Yana
