Kepedihan Petani Tirtalaga Mesuji, Akses Jalan Hancur – Harga Gabah Anjlog

 

Kepedihan Petani Tirtalaga Mesuji, Akses Jalan Hancur - Harga Gabah Anjlog

Laporan : Andi Sunarya

Gentamerah.com || Mesuji – 
Desa Tirtalaga, Kecamatan Mesuji Lampung merupakan salah satu desa
penghasil padi terbesar di Kabupaten setempat, dalam perhektar sawah mampu
menghasilkan 6 -7 ton gabah kering panen (GKP). Namun sayang, hal itu tidak
ditunjang dengan akses transportasi.

Areal pesawahan dengan total luas sekitar 600 Hektar itu,
para petani sawah masih kesulitan dalam mengangkut hasil penen mereka. Selain
jalan yang sempit dari area persawahan, jalan utama di desa tersbeut juga masih
sangat parah.

Akibatnya, upah transportasi sangat besar dan tidak
sebanding dengan harga gabah hasil sawah mereka. Harga gabah yang terus merosot
hingga angka Rp3,5 ribu/Kg dari sebelumnya yang Rp4,8 ribu /Kg.

Desa tersebut merupakan salah satu lumbung pangan  di kabupaten perbatasan Lampung – Sumsel itu,
dan untuk mengangkut hasil panen sawahnya, petani harus merogoh kocek Rp15000-
Rp25000 per-karung GKP, dari areal sawah menuju jalan poros menggunakan
kendaraan roda dua.

Kondisi akses jalan yang kondisi tanahnya labil, tidak
mendukung perekonomian masyarakatnya yang sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani sawah.

Kepala Desa Tirtalaga, Sikun memaparkan, bahwa kondisi
tersebut membuat masyarakatnya banyak yang mengeluh karena saat panen raya,
petani juga dihadapkan dengan kondisi akses jalan yang rusak.

“Selama ini memang belum tersentuh pembangunan atau
mendapat bantuan untuk perbaikan akses jalan usaha tani yang sebagian besar
merupakan kewenangan Balai Besar,”paparnya, Kamis (16/06/2022).

Jika harus dibenahi menggunakan anggaran Dana Desa (DD), kata
Kades, tidak memungkinkan, karena situasi Pandemi Covid-19 membuat APBDes
banyak yang terfokus ke Penanganan Covid-19. Selain itu juga pemdes setempat
memprioritaskan untuk penanganan jalan lingkungan.

“Jika ditangani dari anggaran DD tidak mampu untuk
menangani jalan itu, apalagi itu juga sebagian besar merupakan kewenangan
Balai, disamping itu, kami juga masih terfokus untuk memperbaiki jalan
lingkungan yang kondisinya juga rusak parah apalagi saat musim hujan.
Mudah-mudahan ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait
untuk persoalan petani disini,” kata dia.

Editor : Nara

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group