Grebeg Sampah di Pasar, Adipati Ajak Warga Ubah Kantong Plastik Jadi Barang Benilai

Grebeg Sampah di Pasar, Adipati Ajak Warga Ubah Kantong Plastik Jadi Barang Benilai

gentamerah.com | Waykanan- Beharap mampu membangkitkan optimisme masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan bekerjasama dalam mengelola sampah  untuk  hidup  bersih,  sehat  dan  bernilai mewujudkan Kabupaten Waykanan yang bersih dan sehat, Bupati Waykanan grebeg sampah dan grebeg kantong belanja plastik, di Pasar KM 02 Blambanganumpu, Jumat (28/09/2019)
“Melalui kegiatan ini, kilas balik 14  tahun  lalu  atau  tepatnya  tanggal  21  Februari  2005, terjadi  tragedi  longsornya  timbunan  sampah  di  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Leuwi Gajah, Cimahi, Bandung, Jawa Barat yang diduga karena curah hujan yang sangat tinggi, serta ledakan gas metana (CH4) yang terperangkap dalam  timbunan sampah,” kata Bupati Waykanan, Raden Adipati Surya.
Dalam Longsornya 2,7 juta meter kubik sampah itu, kata Adipati, menimpa permukiman yang berada di bawah TPA tersebut. Lebih dari 147 jiwa terkubur hidup-hidup  dan  dua  kampung  adat  hilang  dari  peta karena tertimbun sampah. Sebuah peristiwa bencana yang belum pernah terjadi di belahan dunia manapun.
“Ada beberapa bahaya khusus sampah plastik bagi kelangsungan kehidupan. Memicu perubahan iklim mulai dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon yang tinggi, sehingga berkontribusi terhadap perubahan kondisi iklim  bumi semakin memanas. Kantong plastik yang dibuang sembarangan bisa menyebabkan tersumbatnya selokan, termakan oleh hewan dan rusaknya ekosistem di sungai dan laut,’ ujarnya.
Adipati mnejelaskan bahayanya kantong plastik, karena kantong plastik yang dibakar bisa menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pernapasan. Selain itu, kantong plastik yang digunakan sebagai wadah makanan berpotensi mengganggu kesehatan manusia.  Kantong plastik (dan jenis plastik lainnya) sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang sulit diurai oleh mikroorganisme. Kantong plastik akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian.
“Produksi sampah plastik memang sulit dihentikan, namun sangat mungkin untuk dikurangi, terutama dengan mengubah kebiasaan kecil di rumah. Ada beberapa yang dapat kita lakukan, salah satunya, mereduksi sampah plastik dengan menerapkan metode reuse. Kantong plastik yang didapatkan dari pasar atau toko swalayan sebaiknya tidak langsung dibuang dan dapat digunakan kemudian hari,” kata dia.
Selain itu, kata Bupati, sampah plastik dapat dijadikan kreativitas untuk mengolah kemasan produk berbahan plastik menjadi barang yang lebih fungsional, seperti tas plastik, pot tanaman, dan kerajinan lainnya. Langkah pengolahan sampah plastik ini dapat menyempurnakan gaya hidup 4R yang ramah lingkungan.




Penulis : A.Kuntar
Editor : Yana

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group