Wisata Teluk Semaka Kotor dan Rusak, Pemda Tanggamus Cuek

gentamerah.com

Tanggamus – Pengikisan
pantai (Abrasi) akibat gelombang laut yang terus menghantam pesisir pantai
Teluk Semaka di Kelurahan Baros dan Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Kotaagung,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung semakin memparah kerusakan di pantai
tersebut.

Pantauan gentamerah.com,
Minggu (26/3/2017) kerusakan pesisir pantai di lokasi destinasi wisata paling
ramai dikunjungi warga ini semakin parah. Keruasakan tampak jelas terlihat dari
eks perkampungan nelayan Muara Indah, eks Dermaga 3 Pertamina, kemudian muara
Way Jelai di Kelurahan Baros hingga muara Way Maja di Pekon Negeri Ratu.

Pepohonan seperti kelapa,
ketapang (Terminalia catappa)  pandan
laut (Pandanus odorifer), dan tumbuhan lainnya seperti bambu dan tanaman semak
telah dihantam gelombang air pasang hingga menjorok kepermukiman penduduk dan
area sawah dan perkebunan.

Warga dan pengunjung
berharap, pemerintah harus segera secara bertahap melakukan pembangunan alat
pemecah ombak, revetment, dan pembentukan tembok laut (groin), dan reboisasi di
sekitar pantai yang terkena dampak abrasi tersebut.

“Jika abrasi pantai
tersebut terus berlanjut, dikawatirkan akan semakin mempeparah lokasi dan bisa
mengancam keselamatan warga, termasuk merusak sawah dan kebun mereka,”
ujar Aris, warga Kotaagung.

Kuatnya pengaruh abrasi
dikawasan pantai Way Jelai dan Way Maja  tersebut
terjadi akibat tingginya gelombang laut yang terus menerus menggempur pesisir
pantai. Apalagi disepanjang pantai, tidak ada tanggul pemecah gelombang dan turap
yang mampu menahan terjangan gelombang.

“Kerusakan pantai
ini, setelah dibangunnya kolam sandar kapal dan pembangunan talud disekitar TPI
dan pelabuhan Kotaagung,” kata Rudi, warga Kotaagung lainnya.

Kerusakan pesisir pantai
Teluk Semaka itu  bukan hanya  disebabkan abrasi sebagai akibat dari kuatnya
gerusan ombak laut,  tetapi juga
disebabkan  banyaknya aktivitas manusia
yang kurang bersahabat dengan lingkungan laut. Seperti penambangan pasir dan
batu laut.

Tak hanya rusak, sejumlah
pengunjung juga mengeluhlan kotor dan kumuhnya pantai  akibat sampah organik dan non organik.
“Sampah tersebut ada yang berasal dari daratan yang terbawa gelombang, ada pula
yang sengaja dibuang manusia ke laut,” kata Ayu, seorang pengunjung pantai.

Selain itu, sampah-sampah
yang mengotori pantai juga berasal dari sampah rumah tangga yang terbawa hanyut
sejumlah sungai yang bermuara di Teluk Semaka. “Seperti tidak ada
perhatian dari pemerintah dengan kondisi pantai kita ini,” kata pengunjung
lainnya.



Penulis : Sayuti Rusdi
 Editor : Seno
Exit mobile version