Edward : Waykanan Siap Kerjasama Pengembangan Industri Gula Bersama Taiwan

gentamerah.comWaykanan- Pemerintah Kabupaten Waykanan Lampung, membuka peluang bagi investor Taiwan yang menawarkan pengembangan industri gula olahan. Hal tersebut menindak lanjuti kunjungan yang dilakukan Tim survei Kementerian Pertanian Taiwan, beberapa waktu lalu.
Wakil Bupati Waykanan, Edward Antony mengatakan, terkait lahan pemkab setempat akan melakukan kerjasama dengan PT Inhutani. “Lahan Inhutani itukan lebar, kita akan coba lakukan kerjasama. Saya sudah meminta elemen terakit untuk segera membuat tim, untuk melakukan negoisasi, termasuk didalamnya ada BPN,” kata Edward, diruang kerjanya, Rabu (30/01/2019).
Berkaitan dengan perizinan, Edward menegaskan, semua akan adipermudah dan gratis. Dengan harapan terjadi percepatan kerjasama tersebut. “Perizinan kita buat mudah dan gratis. Mereka ingin ivestasi di kabupaten kita, jadi semua harus kita permudah. Dengan adanya pengelolaan gula, maka ini akan menambah peningkatan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Sebelumnya,  Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat menganggap Way Kanan dan Mesuji sebagai lahan potensial yang dapat digunakan untuk perkembangan industri gula.

Hal itu terungkap saat menyambut kedatangan tim Kementerian Pertanian Taiwan (Council of Agriculture /COA of Taiwan) dan Taiwan Sugar Corporation (TSC) yang dipimpin Deputy Director Departement of International Head Affairs, CO, Vincent Lin.

Taufik mengatakan, Kabupaten Way Kanan menjadi salah satu alternatif untuk lahan investasi. “Pertimbangannya, di Kabupaten Waykanan, selain masih ada ketersedian lahan,  juga akan ada pembangunan dermaga darat (dry port), yang memudahkan hasil-hasil industri di daerah itu akan diangkut menggunakan kereta api menuju Pelabuhan Panjang, ” ungkapnya.

Dirinya meyakinkan,  jika Pemprov Lampung membuka pintu seluas-luasnya bagi para investor yang akan menanamkan sahamnya di Provinsi Lampung.  “Pemprov Lampung akan memberi kemudahan bagi para investor saat menanamkan uangnya di Lampung,” ujarnya.

Harapannya, survey yang dilakukan, dapat membuahkan hasil yang baik, dengan terciptanya investasi.  “Bukan hanya investasi dalam bentuk dana saja,  namun teknologi juga,  agar dapat menekan Harga Pokok Pembeliaan (HPP) gula juga meningkatkan taraf hidup petani lokal, ” jelas dia.

Penulis : A.Kuntar
 Editor : Seno
Exit mobile version