Pak Bupati Lamteng, Keluarga Watemi Hidup Miskin Tanpa Identitas dan Tidak Pernah Dapat Bantuan

gentamerah.com | Lampung Tengah – Pilu, begitu perjalanan hidup yang dialami Watemi (51), kehidupan dengan kondisi ekonomi yang sangat rendah diiringi anggota keluarganya mengalami keterbelakangan mental.Namun, ternyata hal tersebut luput dari kepedulian kepala kampung setempat.
Warga Umbul Ngapak, Rt. 015, Rw. 005, Kampung Terbanggibesar, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah (Lamteng) tersebut, tinggal sebua rumah berukuran sempit dan kusam.  Tidak satupun perlengkapan rumah tangga dimilikinya. Meja kursi, lemari dan tempat tidur hanya ada dalam angan-angan Watemi yang tinggal bersama ibu kandung dan tiga anaknya.
Dirumah berdinding gerbik kusam dengan lobang-lobang menghias diantara dinding tersebut, Watemi yang sudah lama ditinggal suaminya menghadap sang Khaliq, harus memapu bertahan dan menjadi tulang punggung keluarga.  
Tidur berlaskan tikar selembar tanpa lantai beton, keluarga tersebut hidup tanpa memiliki bukti identitas  kependudukan (kartu KK, KTP dan Akte Kelahiran). “Suami saya sudah lama meninggal, sekarang yang kerja cari makan saya sendiri,” ujarnya.
Sambil menggendong anak bontotnya yang sedang sakit, Watemi mengungkapkan, suaminya telah meninggalkan mereka sejak beberapa tahun silam. Beban Watemi bertambah berat, karena selain menghidupi ketiga anaknya, harus merawat ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Anak kandung kedua juga  mengalami gangguan mental. “Anak saya yang kecil ini sering sakit-sakitan juga,” kata dia.
Camat Terbanggibesar, Fathol Arifin, yang dihubungi via WhatsApp (WA), berjanji akan segera turun langsung kelokasi, selanjutnya berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, agar dapat meringankan beban keluarga Watemi.
“Nanti kita turun ke lapangan, langsung bersama kepala kampungnya, dan kita akan berkoordinasi dengan teman-teman pengurus Program PKH, juga segera kita upayakan bantuan secepatnya,” janjinya.

Penulis : Gunawan
Penyunting : Yana
Exit mobile version