DPRD Mesuji “Ngeyel” ke Jakarta, Sekwan Lapor Bupati

gentamerah.com // Mesuji – Kendati sudah diingatkan untuk tidak pergi ke Jakarta, para anggota dewan (DPRD) Kabupaten Mesuji, Lampung, khusunya panitia pemilihan wakil bupati setempat, tetap ngeyel alias ngotot berangkat. Padahal Jakarta merupakan Zona merah covid 19.

Peringatan untuk tidak berangkat tersebut dilakukan Sekretaris DPRD Kabupaten Mesuji, Ismail Tadjudin, dan langsung dilaporkan ke PLT Bupati Mesuji, Saply TH dan Dandim 0426Tuba, Letkol. Inf. Kohir pada acara Sosialisasi Operasi Pendisiplinan Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Aula Kantor Bupati setempat, Rabu (10/06/2020) lalu.

Dalam sesi tanya jawab usai paparan Dandim terkait pendisiplinan warga dalam persiapan new normal yang diberlakukan di Kabupaten Mesuji, Sekwan, Ismail Tadjudin, melaporkan ke bupati bahwa 15 anggota DPRD Mesuji yang menjadi Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Bupati tetap ngotot pergi ke Jakarta untuk konsultasi regulasi tentang pemilihan wakil bupati antar waktu. 

“Padahal sudah saya bilangin jangan berangkat. Masih tetap ngotot. Saya kuatir kalau masa pandemic ini bisa tertular covid-19,” ujarnya. Oleh karena itu, kata Ismail, ia meminta penegasan surat dari gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Mesuji untuk mengijinkan 15 anggota DPRD itu pergi ke Jakarta. “Saya minta surat resmi dari Gugus Tugas, biar saya tidak kesalahan,” ujarnya lagi.

Bupati Mesuji, Saply TH, yang juga ketua Gugus Tugas, menyampaikan bahwa ke 25 anggota DPRD itu diperbolehkan berangkat dengan mematuhi semua standar protokol kesehatan yang ditetapkan.

“Kalau memang tetap berangkat ke Jakarta, ya harus mengikuti Protokol Kesehatan. Mulai dari rapid tes, sampai karantina jika sudah kembali 14 hari. Anda (Sekwan) harus pastikan itu dilakukan,” ujarnya.

Dandim 0426 /Tuba, Letkol. Inf. Kohir dalam kesempatan itu, juga menegaskan jika sudah berangkat ke Jakarta, kembali dari tempat kunjungan atau konsultasi itu harus mengikuti protocol kesehatan yang sudah ditetapkan. “Harus itu, jangan sampai tidak dilakukan. Nanti kami akan rapatkan dengan ketua gugus tugas lagi khusus persoalan ini,” tutupnya.

Usai acara, Ismail mengatakan ke awak media, jika dirinya sudah berkali-kali mengatakan ke anggota DPRD supaya jangan pergi ke Jakarta di situasi pandemic Covid-19 ini. “Tapi itulah, mereka tetap ngotot berangkat. Jadi saya ini bingung. Takut kalau ada apa-apa nanti saya disalahkan. Makanya tadi saya laporkan ke bupati dan dandim. Itu kita sama-sama dengar kalau anggota dewan yang pergi wajib mentaati protocol kesehatan termasuk isolasi selama 14 hari usai pulang dari Jakarta,” terangnya.

Diketahui, 15 anggota DPRD Mesuji yang tergabung dalam Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil BUpati Mesuji pergantian antar waktu, pergi ke Kementerian Dalam Negeri di Jakarta  untuk konsultasi perihal tahapan pemilihan wakil bupati.

Sementara Ketua Panlih Wakil Bupati Mesuji, Jhon Tanara, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengikuti semua protokol kesehatan dari awal proses berangkat ke Jakarta.  “Kita sudah rapid tes, semua kita lakukan protocol kesehatan,” katanya, Jumat (12/06/2020) via telpon. 

Menurutnya,  untuk lebih menjaga kemungkinan tertular Covid-19, semua anggota Panlih berangkat ke Jakarta dengan perjalanan darat. “Jadi lebih safety, kalau mau rapid lagi disini, ya kelamaan, kita masa mau nunggu hasil sampai beberapa hari,” katanya. Akan tetapi, jika memang nanti semua panlih sekembalinya ke Mesuji harus isolasi mandiri juga siap dengan konsekwensinya. “Kita siap saja. Kalau memang harus isolasi mandiri di Mesuji nanti. Demi kebaikan kita semua,” tutupnya.
—-
Penulis : Andi S
Editor : Seno

Exit mobile version