Kepala SDN 1 Pancanegri Mengelak Menahan SKHU Refi

gentamerah.com | Waykanan- Kepala Sekolah dasar negeri (SDN) 01 Pancanegri Kecamatan Blambanganumpu Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung, mengelak telah melakukan penahanan SKHU terkait jalan-jalan.




Baca Juga : 

Pak Bupati Waykanan.. Saya Tidak Melanjut SMP Karena SKHU Tidak diberikan


Imam Muhrijal, Kepala SDN 01 Pancanegri, mengakui jalan-jalan yang diselenggarakan sekolah setempat sudah disetujui semua walikelas VI sekolah setempat dalam musyawarah bersama komite SDN tersebut. “Jalan-jalan itu ke Ribung, seminggu sebelum puasa. Dan itu sudah disepakati walimurid. Ada lima apa enam siswa yang tidak mau ikut jalan-jalan, dan sudah kita panggil orang tuanya usai jalan-jalan itu,” kata Imam, diruang kerja Sekretaris Dinas Pendidikan Waykanan, Rabu (04/10/2017).
Imam, tidak benar jika menahan SKHU karena tidak ikut jalan-jalan. “Itu tidak benar, bahwan ditahan SKHU tersebut sehingga tidak bisa mendaftar ke sekolah. Kebetulan ada 26 siswa yang ikut ujian tahun pelajaran 2016/2017, satu orang tidak ambil SKHU. Dari keenam orang itu sudah dipanggil tapi tidak datang. Termasuk punya Refi, saya tidak tahu persis siapa yang ambil, kalau tidak salah ayuknya yang ambil  SKHU,”kata dia.

Saat ditanya  adanya dana yang harus dikeluarkan wali murid sebesar Rp270 ribu dan Rp150 ribu. Diakui Imam, dana sebesar Rp270 ribu, sebagai dana transportasi jalan-jalan. “Rp270 ribu itu kesepakatan, bukan permintaan kami dewan guru atau kepla sekolah, sebelum terjadi jalan-jalan, saya sudah datangi ketua komite kerumahnya. Kita mau jalan-jalan atau tidak, kebetulan saya juga tidak seberapa mendukung,” kata dia.

Terkait dana sebesar Rp150 ribu, kepsek tersebut mengakui sebagai komitmen yang telah disepakati. “Kebetulan orang enam yang tidak ikut itu, setelah terjadi jalan-jalan kami panggil. Nah jalan-jalan itukan memerlukan tiga bus, dan dalam hitungan kami 26 siswa itu berangkat semua. Satu bangku itu untuk dua orang, siswa dan orang tuanya. Nah karena ada yang tidak berangkat maka untuk menutupi kekurangan yang ada maka guru kami bebani bayar yang bawa anak. Maka terjadilah Rp150 ribu itu,” ujarnya.

Masalah Refi, kepala sekolah tersebut mengakui SKHU sementara untuk mendaftar ke SMP sudah diambil. “Itu sudah lama diambil sebelum lebaran. Kami sudah pernah tanya ke yang bersangkutan mau lanjut kemana, justru bilang tidak akan melanjut. Kalau anaknya mau betul sekolah, tapi orang tuanya yang bilang tidak mampu,” kata Hardani, guru SDN 1 Pancanegeri.
Penulis : Muslimin
 Editor : Seno
error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18