Jadwal Lomba Opini Diperpanjang, Ketua PGRI Waykanan : Ini Ajang Mengasah Kemampuan, Jangan Malas

gentamerah.comWaykanan- Kendati hingga perpanjangan waktu pegiriman naskah lomba opini
diperpajang, minat para guru di Waykanan, Lampung mengikuti lomba  meulis Opini yag diselenggarakan PGRI Waykanan dalam
rangka merayakan HUT PGRI ke 73 dan
 Hari
Guru Nasional 2018
 tersebut
belum terlihat gregetnya. Terbukti hingga tanggal 20 November 2018, tulisan
kiriman dari para guru baru mencapai 40 naskah, dari ribuan guru di kabupaten
tersebut.
Ketua PGRI Waykanan, Raminto menyayangkan kurang atisuasnya para kepala
sekolah da guru dari PAUD hingga jenjang SMA sederajat  dalam mengikuti lomba tersebut. Padahal pemberitahuan
lomba sudah disebarka jauh hari sebelum dimulainya pelaksanaan lomba. “Sosialisasi
sudah kita lakukan, pemberitahuan sudah kesemua sekolah. Ini yag jadi
pertanyaa, mereka malas, sibuk atau tidak ada minat untuk ikut lomba seperti
ini,” katanya.
Menurutnya, Lomba penulisan opini yang jadwalnya diperpajang hingga 27
November 2018, sebagai sarana para guru menguji kemampuan diri dalam hal
menulis. “Jangan bilang bingung mulai dari mana, kalau tidak mau belajar kapa
mau bisa. Kita sebagai seorang pengajar tentunya harus memiliki wawasan luas.
Bagaimana memulai untuk mencari wawasan yag luas, kalau kita sendiri malas
membaca dan menulis. Ini hanya sarana, wadah bagi mereka (Guru,RED) menunjukan
kepeduliannya terhadap dunia pedidikan. Dan jangan pula merasa sudah paling
mampu,” ujarya.
Raminto didampingi Wakil Ketua PGRI Waykanan, Aan Frimadona Roza meminta, dalam perpanjangan waktu yang diberikan panitia, naskah
opini akan terus bertambah. “Kami sangat berharap naskah terus bertambah, toh
ini gratis. Dan pemenag disediakan hadiah jutaan. Jika gratis aja susah,
bagaimana kalau bayar administrasi. Tolong jangan jadikan ini sebuah
keprihatinan bagi guru di daerah kita. Kita dukug upaya Pak Bupati dalam
meigkatkan SDM para guru di Waykanan ini,” ujarnya.

Wakil Ketua PGRI Waykanan, Aan Frimadona Roza mengugkapkan, PGRI haya sebagai media untuk mengajak guru menigkatka kemampuannya. “Lah kalau jurinya aja sangat semangat kenapa peserta malah mlempem, saya dapat pertanyaan dari kawan jurnalis yang jadi juri, jumlah guru di Waykanan ini apa hanya puluhan orang. Ini sebetulnya pemacu kita, jangan malah diabaikan,” kata dia.(Sen’s) 

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version