gentamerah.com | Jakarta- Keberadaan para pengusaha muda sangat penting untuk membangun kekuatan ekonomi syari’ah yang mandiri, dengan keberagaman bentuk usaha. Pengurus wilayah nahdlatul ulama (PW-NU) memiliki kewajiban untuk memfasilitasinya, agar mampu melahirkan entrepreneur muda melalui incubator bisnis dengan nama NU Progress.
Hal tersebut terungkap pada pelatihan ekonomi syari’ah yang digelar PWNU DKI Jakarta, melalui Lembaga Ekonominya. Acara diggelar selama dua hari Selasa- Rabu (26 – 27/9/2017), di wisma yayasan putera bahagia cimacan cianjur.
“Keberadaan para pengusaha muda, perlu diberi wadah sebagai wahana berekspresi sekaligus penyalurannya. Sebaliknya, bagi mereka yang belum memiliki usaha namun hanya baru memiliki keinganan dan semangat, ini juga bisa djadikan kesempatan bagi mereka belajar dan menimba ilmu” ujar moderator pelatihan, Moh Ependi, saat membuka acara pelatihan ekonomi syri’ah.
Pelatihan yang mengusung tema Bisnismu juga bisa go publik tersebut, menghadirkan beberapa pembicara sebagai narasumber, Umarsyah HS, Ketua PBNU Bid. Ekonomi Makro dan Witjaksono, Dewan pakar HPN.
Dewan pakar HPN, Witjaksono mengungkapkan untuk membangun sebuah usaha dibutuhkan sinkronisasi antara pendidikan, pelatihan dan aplikas.
“Harapan kami, selesai mengikuti pelatihan ini, para peserta mampu memiliki bisnis usaha sendiri. Saya berharap 5 atau 10% setelah keluar dari ruangan ini nanti rekan-rekan yang belum memiliki usaha, harus sudah punya usaha sendiri-sendiri,” katanya.
Sementara itu, Ketua PBNU Bidang Ekonomi Makro, Umarsyah HS mengutarakan tentang apresiasi dan siap memberikan kontribusi nyata PBNU terhadap program tersebut, khususnya dalam menyiapkan 287 kader menjadi penanggung jawab usaha.
“Kewirausahaan itu bukan sesuatu yang bisa dibentuk, maka dibutuhkan mereka-mereka yang benar-benar memiliki potensi entrepreneur melalui beberapa tes dan penyaringan nantinya,” kata dia.
Penulis : Eka Jaya Saputra
Editor : Seno
