Rembuk Stunting, Bupati Waykanan : Stunting Waykanan Mengalami Penurunan 8,37%

 

Gentamerah.com||Waykanan – Penurunan prevalensi wasting dan stunting pada balita merupakan sasaran pokok RPJMN 2020-2024. Prevalensi stunting di Kabupaten Waykanan telah terjadi penurunan dari 36,07% tahun 2018 (Riskesdas 2018), dan pada tahun 2019 menjadi 27,7% (SSGBI 2019).

Upaya penurunan stunting tidak semata tugas sektor kesehatan karena penyebabnya yang multidimensi, tetapi harus melalui aksi multisektoral. Intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan, sementara intervensi sensitif dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Bupati Waykanan, Raden Adipati Surya mengungkapkan hal itu pada cara  rembuk stunting kegiatan konvergensi penurunan stunting tingkat Kabupaten Waykanan Tahun 2021, di Gedung Serba Guna Pemda setempat, Selasa (16/03 2021).

Menurutnya ,  Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu mencakup integrasi gizi spesifik dan gizi sensitif. Penyelenggaran intervensi penurunan stunting terintegrasi merupakan tanggungjawab bersama lintas sektor dan bukan tanggung jawab salah satu institusi saja. Untuk itu diperlukan sebuah tim lintas sektor sebagai Pelaksana Aksi Integrasi. 

Kabupaten Waykanan telah menetapkan 39 Kampung sebagai desa lokasi fokus penanganan stunting pada tahun 2021, bukan berarti kampung lainnya tidak mendapat perhatian. Sampai tahun 2024 secara bertahap seluruh kampung di Kabupaten Way Kanan akan menjadi lokus penanganan stunting.

Adipati menjelaskan, periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. 

RPJMN 2020-2024 akan memengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di mana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik. 

Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai bidang yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. 

Tatanan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya ditandai dengan Status kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin meningkat serta proses tumbuh kembang yang optimal, yang ditandai dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dan Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE).

Berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP 42/M.PPN/HK/04/2020 Tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2021 bahwa Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu dari 100 kabupaten perluasan lokus stunting.

Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal, hal ini beresiko menurunkan produktivitas saat dewasa. 

Stunting juga menjadikan anak rentan penyakit dan beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Dometik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

Laporan : Kuntar

Editor. : Nara

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18