Dokternya Meninggal Dunia, RSUD Kota Agung Membutuhkan Dokter Spesialis

Dokternya Meninggal Dunia, RSUD Kota Agung Membutuhkan Dokter Spesialis



gentamerah.com TANGGAMUS – Dokter sepesialis bedahnya
meninggal dunia beberapa waktu lalu, hingga saat ini Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kota Agung, Tanggamus Lampung, belum mendapatkan penggantinya. Kebutuhan
yang mendesak tersebut, pemkab setempat memberikan tunjangan yang fantastis
bagi dokter spesialis yang mau bertigas di RSUD setempat.

RSUD Kota Agung, menyediakan
fasilitas rumah dinas bagi dokter bedah dan anastesi, serta tunjangan profesi
sebesar Rp15-20 juta. “Hanya rumdin dan tunjangan profesi saja, kalau mobl
dinas tidak ada,” Direktur utama (Dirut) RSUD Tanggamus, dr. Dirhamsyah Riva’i,
di runag kerjanya, Selasa (03/01/2017).
Dirhamsyah, menjelaska bahwa tidak
adanya mobnas, dengan belum ada anggarannya untuk menyediakan fasilitas mobil
dinas bagi dokter.”Kami sangat membutuhkan dengan segera tenaga dokter
spesialis bedah dan anastesi. Pasalnya, keberadaan dua profesi dokter itu
sangat kita butuhkan,” kata dia.
Sebelumnya, RSUD Kota Agung memiliki
satu orang dokter bedah, namun posisi tersebut harus kosong, dikarenakan dokter
bedah yang lama meninggal dunia. Sementara untuk spesialis anastesi memang belum
pernah ada di rumah sakit umum Bumi Begawi Jejama tersebut.
“Yang kemarin kan dokter bedahnya meninggal dunia, nah, jadi kosong. Maka dari itu, saya
berharap adanya tenaga dokter bedah yang langsung mengisi kekosongan. Dokter
bedah ini, memang sangat penting sekali dalam sebuah rumah sakit. Dan juga
adanya dokter anastesi, itu juga sangat dibutuhkan dalam hal pembiusan sebelum
operasi,” kata Dirham.
Berbicara tentang program pada tahun
2017, mantan UPT Kesehatan Kecamatan Talang Padang itu, mengatakan bahwa
 akan melakukan pembenahan terhadap kinerja
petugas medis dan staf RSUD Kota Agung. Dengan meningkatkan Sumberdaya Manusia
(SDM) dilingkup rumah sakit, maka akan berdampak pada lebih meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dan juga, sirkulasi managamen semakin
rapih dan benar.
“Saya mau benahin semuanya, staf
Rumah sakit sesuai dengan kemampuannya. Jadi nanti yang membidangi sebuah
posisi struktural di rumah sakit, orang yang benar-benar berkompeten. Dengan
begitu seusai dengan pack nya masing-masing.” Tegasnya.
Menurutnya, demi memberikan
peningkatan pelayanan kesehatan juga, pihaknya meminta kepada pemerintah, baik
itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Pemprov bahkan Pemerintah Pusat, untuk
memberikan bantuan alat kesehatan (alkes) Fisioterapi dan juga Ct-Scan, untuk
penanganan pasien traumatik yang diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas, baik
roda dua, maupun roda empat yang berujung pada penyakit Stroke.
“Ya sebenernya struk itu sendiri
bukan hanya diakibatkan karena kecelakaan saja, pola makan dan hidup yang tidak
sehat menjadi faktor pendukung untuk seseorang kena struk. Nah dua alkes itu
saya rasa memang seharusnya sudah dimiliki oleh kita, mengingat pasien struk
atau trauma kita sudah cukup banyak, hampir ratusan pasien dalam satu tahunnya.
Jadi berharap dapat dua bantuan alkes itu,” harapnya.
Penulis : Sayuti Rusdi
 Editor : Seno
error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version