gentamerah.com | Lampung Utara—Pembangunan jembat di Desa Tatakarya, Kecamatan Abung Surakarta, Lampung Utara, diduga tidak sesuai bestek. Balum lama pekerjaan tersebut diselesaikan, kondisinya sudah rusak kembali.
Warga setempat mengeluhkan kondisi jembatan tersebut, akrena saat ini telah berlubang seukuran 1m x 1,5 m.
Berdasarkan pemantauan Genta Merah di lapangan, Minggu (3/9/2017), jembatan yang menghubungkan Desa Tatakarya – Bandar Abung, sudah tidak terlihat lobang menganga di tengahnya. Dari keterangan warga sekitar proses penambalan telah dilaksanakan belum lama ini. Namun, masyarakat yang melintas jalan tersebut masih was-was untuk melintasi jembatan itu.
“Pembangunannya infrastruktur jalan rabat beton itu pengerjaannya asal jadi, dan baru ditambal pada bulan-bulan ini saja. Berdasarkan informasi, hanya menghabiskan beberapa sak semen saja. Sisanya yang banyak batu dan pasir, dan pengerjaannyapun dilakukan pada malam hari. Sehingga kami menyangsikan kualitasnya,” kata Ketua RK 1, Desa Tatakarya, Aripin yang rumahnya tidak jauh dari jembatan tersebut.
Menurutnya, dari mulai pembangunan sekitar lima bulan lalu, masyarakat maupun aparat desa tidak mengetahui secara pasti pelaksanaan pembangunan yang diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar itu. Sebab, hanya melapor pada aparat desa saat awal pembangunan.
“Sampai selesai, tidak pernah lagi bertemu pemborongnya, meski itu masih dalam masa retensi atau perbaikkan. Kalau dilihat saat jebol beberapa waktu lalu, kondisi corannya hanya seperti napal lapuk yang dapat hacur hanya dengan sekali genggaman saja. Tanpa menggunakan tenaga kuat, dan terlihat hanya sedikit besi dan ketebalannya tidak lebih dari 10 cm saja. Adukkannya banyak pasir dan batu dari pada semennya,”ujarnya.
Penulis : Andrian Volta
Editor : Seno
Editor : Seno
