Video “Mesum” Bidan Terdamprat SK Pemecatan

Video “Mesum” Bidan Terdamprat SK Pemecatan

“Nah akhirnya dicopot juga dari ASN bidannya. Kasian sih, tapi waktu videonya nyebar kayak ga ada malu,” celoteh kawan di Warung Ajo Kumis, tak jauh dari Puskesmas Banjit, sambil makan nasi telor, yang murah.

Dua nasi tambah Nampak terhidang di meja makanya, padahal nasi dipiringnya masih terlihat banyak. Rupanya perut kawan hawak juga.

Aku pura-pura menikmati secangkir kopi pahitku, mau pesan nasi duit dikantong takut gak cukup, Cuma tersisa Rp15 ribu.

“Halah, kamu juga ikut menontonnya. Coba kalau ga dibuat video ga tahu juga kamu,” timpal kawan yang duduk disebelahku, sambil tertawa lebar.

Sama persis tertawanya bidan mesum mengumbar kemesraan dengan selingkuhannya di media sosial, kala itu, tanpa ada beban.

“Dia buat video itu biar orang tahu, jadi ya kita tonton. Kukira aman selamanya, ternyata ga juga ya,” jawab kawan sambil meraih nasi tambah yang tinggal sepiring lagi.

Habis juga tambah dua piring tadi rupanya kawan ini, memang luar biasa perut dia, sejalan betul antara mulut dengan perut. Tidak ada istilah mulut masih mau perut dah kenyang.

Kalau orang lain aja tahu ga mungkin pasangannya ga tahu, apa kayak perut dan mulut kawan ya, sejalan benar.

Ah, kopi tinggal dikit lagi, perut kena ganjal gorengan dua biji, jadilah. Mau hutang ga enak, masa mau minta bayarin kawan, lebih ga enak.

Dalam hatiku bergumam, sudah enak kok kawan suruh bayarin juga, kayak pemeran video musem itu, sudah enak, eh kena denda juga pemeran lakinya.

“Hah, kamu orang kok diem bae, nyambung gak apa yang kami obrolkan itu. Aii payah, apa dah dapat SK-BKN juga, di pecat jadi rakyat. Sekarang dah jadi rakyat jelata,” kata kawan sambil tertawa lebar.

Aku yang mendengar ucapan kawan hanya mesam mesem saja, ku benahi tas kecil handphone ku, yang bergeser kedepan, harusnya disamping.

Lalu aku pamit pulang, istri tercintaku kalau sudah masak rendang jengkol kesukaanku.

 

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version