Metro  

Tulis Buku Perjuangan CPM, Zulfikar Fuad Terima Penghargaan Jadi Warga Kehormatan PM

Tulis Buku Perjuangan CPM, Zulfikar Fuad Terima Penghargaan Jadi Warga Kehormatan PM
Caption: Ws. Danpuspomad) Mayjen TNI Eka Wijaya Permana, S.H bersama Zulfikar Fuad

Metro – Sebagai apresiasi atas peran dan kontribusinya dalam menulis dan menerbitkan buku sejarah CPM masa penjajahan Belanda, Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) menganugerahkan penghargaan Warga Kehormatan Corps Polisi Militer (CPM) kepada Zulfikar Fuad.

Buku berjudul Perjuangan Prajurit CPM Kompi C Batalyon Garuda Lampung Menghadapi Agresi Militer II Belanda untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI

Penghargaan sebagai Warga Kehormatan CPM diberikan langsung oleh Ws. Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Ws. Danpuspomad) Mayjen TNI Eka Wijaya Permana, S.H. ditandai dengan penyematan PIN Gajah Mada dan penyerahan Piagam Penghargaan Warga Kehormatan CPM kepada Zulfikar Fuad dalam Apel Corps Peringatan Hari Ulang Tahun CPM ke-78 di Lapangan Sugiri Pusdikpom Puspomad, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (25/6/2024).

“Saya mengucap syukur dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terbitnya buku Perjuangan Prajurit CPM Kompi C Batalyon Garuda Lampung Menghadapi Agresi Militer II Belanda untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI. Buku ini menjadi kado terindah untuk prajurit, PNS dan keluarga besar Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) di Hari Ulang Tahun Pomad ke-78 pada tanggal 22 Juni 2024,” ujar Ws. Danpuspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana, S.H.

Buku Perjuangan Prajurit CPM Kompi C Batalyon Garuda Lampung Menghadapi Agresi Militer II Belanda untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI yang diterbitkan PT. Cahaya Pustaka Nusantara, merupakan terbitan ke-5 terkait sejarah CPM karya Zulfikar Fuad.

Selama 22 tahun perjalanan kariernya sejak tahun 2002 sebagai penulis, Zulfikar Fuad telah menulis sebanyak 60 judul karya bukunya .

Zulfikar Fuad lebih dikenal sebagai penulis biografi, kendati sebenarnya juga kerap menulis buku sejarah, bisnis dan umum.

Panglima TNI Jenderal TNI H. Agus Subiyanto, S.E., M.Si menyambut baik dan mengapresiasi atas terbitnya buku Perjuangan Prajurit CPM Kompi C Batalyon Garuda Lampung Menghadapi Agresi Militer II Belanda untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI.

“Buku ini mengungkap fakta sejarah, bahwa prajurit Pomad tak hanya menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai penegak disiplin, tata tertib dan hukum militer di lingkungan bagi kepentingan TNI Angkatan Darat,” katanya.

Namun,  Agus Subiyanto lebih dari itu, prajurit Pomad juga berperan sebagai prajurit perang yang terlibat langsung dalam berbagai pertempuran di berbagai daerah di Tanah Air dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajah.

Agus Subiyanto mengaku bangga dan bersyukur prajurit Pomad telah menorehkan jejak sejarah gemilang dalam berbagai penugasan, baik dimasa perang maupun saat damai selama 78 tahun mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia.

Harapannya, nilai-nilai kepeloporan, kejuangan dan kepahlawanan prajurit Pomad yang diabadikan dalam buku tersebut dapat sungguh-sungguh diteladani oleh generasi penerus TNI dan Pomad, demi pertahanan NKRI yang lebih baik, lebih tangguh dan lebih kokoh di masa depan.

Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. dalam Pengantar buku tersebut, mengapresiasi upaya mengabadikan sejarah perjuangan prajurit CPM Batalyon Garuda Lampung dalam Menghadapi Agresi Militer -II Belanda di Wilayah Lampung, khususnya dan Sumatera Bagian Selatan, pada perang mempertahankan kemerdekaan RI tahun 1949.

KSAD menilai, keberadaan buku itu menjadi penting untuk mengedukasi dan menginspirasi prajurit TNI Angkatan Darat, khususnya prajurit Pomad di manapun bertugas.

“Sisi menarik dari buku Perjuangan Prajurit CPM Kompi C Batalyon Garuda Lampung ini, ketika prajurit CPM menyabung nyawa dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya demi menpertahankan kemerdekaan RI,” ujarnya.

Menurutnya, Fakta sejarah membuktikan bahwa prajurit Pomad, sejak kelahiran dan perkembangan organisasi Pomad, selalu memegang teguh jatidiri prajurit sejati Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

“Mereka tak hanya bertugas menegakkan tata tertib, disiplin dan hukum militer kepada prajurit TNI AD, tetapi lebih dari itu, selalu siap ditugaskan negara sebagai prajurit perang. Spirit ini harus tertanam dalam diri prajurit Pomad,” ujar Kepala KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Editor : Seno

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version