Anggotanya Diintimidasi Preman Penjaga Proyek Jalan Provinsi, PWI Mesuji Desak APH Bertindak

 

Laporan : Andi Sunarya

Gentamerah.com || Mesuji – Sungguh disayangkan, jasa oknum
keamanan proyek pekerjaan fisik masih sangat laku di Mesuji. Hal itu dianggap
lebih penting oleh para pemborong untuk mengamankan pekerjaan mereka yang bisa
saja tidak mengutamakan kualitas. Sehingga, mengesampingkan tugas fungsi
pengawasan yang salah satunya ada di tangan para jurnalis.

Aksi premanisme alias keamanan proyek pada pembangunan jalan
provinsi ruas pertigaan Desa Sungai Badak (Simpang Garuda.Red), menuju ke Desa
Wiralaga, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji yang telah menghalang-halangi
tugas salah satu wartawan surat kabar harian Independen Post yang juga
merupakan salah satu anggota PWI Mesuji, aksi intimidasi itu bahkan sampai
melakukan pemukulan dan pengancaman.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/08/2023), dilokasi
stock file material pembangunan jalan provinsi tersebut, yang terletak di Desa
Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.

Saat itu, Ishar salah satu wartawan media cetak Indipenden
Post yang menjadi korban intimidasi dan pemukulan sedang melakukan tugas
jurnalistiknya, dengan menghampiri lokasi stock file material untuk mencari
informasi mengenai pembangunan jalan tersebut.

Korban yang menemui Mulyadi, salah satu pengawas dari Dinas
Bina Marga Provinsi Lampung untuk mengkonfirmasi terkait volume jalan, progres
dan juknis pembangunannya.

“Setelah saya berbincang sebentar dengan pak Mulyadi,
selanjutnya saya mengambil gambar dan video alat berat yang sedang merapihkan
material untuk pembangunan jalan. Kemudian saya kembali menemui pak Mulyadi untuk
izin mempublikasikan pembangunan jalan tersebut. Nah saat saya sedang
berbincang dengan pak Mulyadi, datanglah dua orang yang satu mengaku bernama
Tapeng, dan  langsung menghardik sembari
menarik tangan saya dan menyuruh saya pergi,” ujarnya.

Tidak sampai disitu, lanjut Ishar, para preman itu juga
terus mengintimidasi korban agar segera beranjak dari lokasi stok file
tersebut.

“Ngapain kamu ngeliput disini, gak usah kamu usik-usik
proyek ini. Kamu tahu saya TAPENG, ini kerjaan saya, yang ngamanin proyek ini.
Jadi gak usah kamu sok mau cari masalah. Kamu lebih baik cepat pergi dari pada
saya tambah emosi liat kamu, nanti kamu mati disini. Begitulah perkataan Tapeng
sembari menarik saya kemotor,”ucap Ishar seraya menirukan ucapan preman
itu.

Saat Korban diatas motor, tiba-tiba sambil mengoceh tidak
jelas, salah satu rekan Tapeng memukul punggung bagian belakang Ishar. Saat
hendak memukul yang kedua kalinya korban keburu menarik gas motor jadi tidak
kena.

“Kemudian keluar satu orang lagi dari rumah membawa parang
apa kayu saya kurang jelas, melihat hendak mencegat saya, namun saya keburu
pergi dengan motor,”lanjut Ishar lagi.

Atas kejadian tersebut, sebagai warga Indonesia yang taat
hukum Ishar lantas melaporkan hal tersebut ke Polres Mesuji, karena merasa
terancam akibat pemukulan dan intimidasi dari para preman keamanan proyek
tersebut, laporan tersebut tertuang Nomor : STPL/112/VIII/2023/SPKT/RES
MESUJI/POLDA LAMPUNG.

Terpisah, menyikapi hal itu, Ketua PWI Mesuji, Apriadi
mengutuk keras pihak Dinas Bina Marga Provinsi Lampung yang lebih mengandalkan
jasa premanisme untuk mengamankan pekerjaan mereka.

“Padahal, pers sebagai perpanjangan tangan masyarakat
untuk menggali dan mempublikasikan tahapan serta proses pekerjaan yang dibiayai
oleh APBD Provinsi Lampung bernilai Miliaran rupiah itu dilindungi oleh
Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999,”tegas Apri, Jumat (11/08/2023).

Sebab, menurut Apri, aksi intimidasi serta kekerasan verbal
dan fisik yang diduga dilakukan preman bayaran oleh perusahaan pelaksana kegiatan
pembangunan jalan provinsi itu merupakan salah satu anggotanya di PWI. Dimana
PWI adalah salah satu organisasi profesi yang menjadi konstituen Dewan Pers.

“Untuk itu, saya berharap agar kiranya Polres Mesuji
dapat segera menindaklanjuti laporan tersebut. Agar tindakan semacam itu tidak
terulang lagi kepada para insan pers, terlebih kepada wartawan yang sudah
menyandang predikat Kompetensi seperti rekan saya Ishar ini,”tutupnya.

Editor : Nara

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version