Mengaku Tidak Takut Hukum, Segerombolan Orang Aniaya Wartawan dan Kades di Mesuji

Dua korban penganiayaan sedang diperiksa di Mapolsek Tanjungraya

gentamerah.com | Mesuji- Seorang kepala desa dan Wartawan Harian yang bertugas di Kabupaten Mesuji Lampung, diduga dianiaya segerombolan orang brutal tidak dikenal. Penganiayaan tersebut hanya karena para manusia brutal itu tidak mau mengakui kesalahannya telah menyerempet mobil milik wartawan tersebut.
Kedua korban tersebut, Hendra Kurniawan (37)  Penjabat (Pj) Kepala desa (Kades) Tirtalaga, Kecamatan Mesuji dan Nara Sukarna (32) wartawan salah satu media harian di Mesuji, di keroyok dan dianiaya di Desa Tirtalaga, rabu (01/05/2019) sekira pukul 20.30 wib.
Menurut Hendra, kejadian bermula ketika rombongan pelaku melintas dengan mengendarai mobil pickup jenis phanter yang bermuatan gabah menyerempet mobil Hendra yang sedang berhenti dipinggir jalan. Sontak saja hal itu membuat Hendra dan Nara terkejut lalu mengejar para pelaku dengan menggunakan sepeda motor bersama Muhammad Yusuf salah satu tokoh agama di Desa Tirtalaga. Namun saat dihentikan para pelaku yang berjumlah 4 orang tanpa banyak bicara langsung menyerang dengan membabi buta, sambil satu diantara pelaku menyoroti wajah Hendra dengan senter.

 

“Kejadiannya begitu cepat karena posisi kami diserang dengan membabi buta dan muka kami disorot dengan senter jadi kami saat diserang tidak bisa membalas hanya menangkis pukulan mereka dan mengelak tanpa memberikan perlawanan. Karena posisinya sangat gelap sekali, saya takut mereka membawa sajam atau senjata yang lainnya,” jelas Hendra saat akan membuat laporan di Mapolsek Tanjung Raya, rabu (01/05) malam sekira pukul 23.00 wib.
Hendra menjelaskan, bahwa kejadian tersebut sedikit reda saat Muhammad Yusuf mengenali salah satu pelaku dan berusaha melerai serta mengatakan bahwa Hendra adalah Kades Tirtalaga dan Nara adalah seorang Wartawan. Namun rupanya, upaya pak Yusuf tidak digubrisnya, baku hantam pun tidak terhindari. Kalah jumlah dan posisi terdesak, Hendra sudah tercebur ke Primer (Saluran Air) para pelaku berbalik menyerang Nara.

 

“Iya Pak Yusuf berusaha melerai sambil mengatakan ‘jangan itu kepala Desa  Tirtalaga, Kami gak ada urusan, kata para pelaku dan saat pak Yusuf menunjuk ke arah Nara sambil berkata jangan itu Wartawan,  kami gak ada urusan sama Wartawan, kami nggak takut hukum,”ujar Hendra seraya menirukan ucapan para pelaku sebelum mereka pergi.
Sedangkan menurut Nara, bahwa saat itu dia dan Hendra sedang dalam perjalanan pulang, namun berhenti sejenak dirumah Sekretaris Desa Tirtalaga Tofan, untuk mengambil sepatunya yang tertinggal. Tak lama para pelaku lewat dengan membawa mobil Pic-up tanpa lampu yang bermuatan gabah dan sengaja menyerempet mobil Hendra yang tengah diparkir dipinggir jalan.
“Melihat itu, langsung kami kejar mereka, tetapi saat kita hentikan mereka langsung menyerang kita dengan Brutal.
Yang jelas kita tidak melawan hanya berusaha menangkis dan mengelak dan yang kita sayangkan mereka sudah dikasih tau itu kades tapi semakin brutal, dikasih tau jangan itu wartawan mereka bilang gak ada urusan kami tidak takut sama hukum,” kata Nara.
Terkait penganiayaan yang sudah dilakukan oleh para pelaku kepala dinas PMD Kabupaten Mesuji mengecam keras perbuatan para pelaku dan meminta kepada pihak kepolisian segera menangkap para pelaku agar kejadian seperti ini tidak terulang kepada kades-kades lain.
“Iya kepala desa itu pelayan masyarakat dan Hendra ditunjuk sebagai Pj Kepala desa untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Desa Tirtalaga.Yang jelas para pelaku harus harus segera ditangkap dan mempertanggunjawabkan perbuatan mereka,” harapnya.
Sementara itu Ketua PWI Kabupaten Mesuji Alzoni yang mendampingi Hendra dan Nara memberikan laporan ke Polsek Tanjung Raya mengatakan, para pelaku harus segera ditangkap karena ini sudah merupakan tindakan pidana.
“Ya kita mengutuk perbuatan para pelaku yang sudah mengeroyok Kades Tirtalaga dan Bendahara PWI Mesuji. Kami harap para pelaku harus segera ditangkap,” tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan Hendra Dan Nara masih memberikan keterangan di polsek Tanjung Raya yang didampingi Kadis PMD, Sekertaris dan Tiga Kabid di Dinas PMD Mesuji. Selain itu, turut mendampingi Ketua PWI dan beberapa anggota PWI lainnya.


Exit mobile version