Proyek Drinase Bandar Kartarahayu Lamteng Ditolak Warga, Dinas PUPR Ingkari Tanggungjawab

gentamerah.com // Lampung Tengah-   Pengerjaan proyek drainase sekitar 250 meter diduga dikerjakan asal jadi,  Warga Bandar Kartarahayu, Way Pengubuan Lampung tengah menolak serah terima pekerjaan tersebut. Proyek yang didanai dari kucuran APBD Lamteng  tahun anggaran 2019 tersebut diduga hanya menggunakan pasir dua rit colt diesel dan dua sak semen.
Kepala Kampung Bandar Kartarahayu, Hadi Kesuma kepada tim gentamerah.com mengatakan, agar pekerjaan berkwalitas sudah beberapa kali memberikan peringatan. “Saya sudah tegur pada pemborongnya, malah tetap saja dikerjakan seperti itu,” katanya.
Bahkan, kata Hadi Kusuma, akibat teguran dan tidak diterimanya pekerjaan itu oleh masyarakat kepala kampung mendapatkan ancaman dan intimidasi diduga dari kelompok rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. “Itu pekerjaan hanya menggunakan pasir satu ril colt diesel, itupun dua buat dua tumpuk. Kalau semennya hanya dua sak saja,” kata dia.
Ungkapan warga dan kepala kampung tersebut diamini BPK dan sekeretaris kampung.
Tim gentamerah.com yang mencoba klaifikasi ke Dinas PUPR Lampung Tengah, Kamis (21/11/2019), kantor tersebut tampak lengang, mulai pukul 7.00 WIB hingga 11.00 WIB tidak ada seorang pegawaipun berada ditempat, baik kadis, sekretaris hingga kabid yang terkait.
Dari jam 7 pagi sampai jam 11 tak satu pun petugas PUPR ada di tempat. Mulai dari Kadis, sekertaris, kabid jalan
DIkantor tersebut yang terlihat hanya  Kabid Kepegawaian. “Jangan kaget pak, kondisi seperti ini sudah jadi makanan sehari- hari di kantor ini,” ujar salah seorang penjaga kantor.
Slah seorang PPK, Sukirno yang datang kekantor PUPR sekitar pukul 11.00 WIB, mengaku terkait pekerjaan tersebut bukanlah tanggungjawab PPK, melainkan tangungjawab rekanan yang mengerjakannya.


Exit mobile version