Mantan Dir RSUD Ryacudu Buang Selah, Realisasi Kucuran Dana Covid19 Milyaran Rupiah

 

Gentamerah.com || Lampung Utara – Mantan direktur rumah sakit umum daerah (RSUD) HM Ryacudu Kotabumi buang badan dan mengaku tidak tahu berapa kisaran anggaran covid-19 bersumber dari dana rujukan, yang sudah terealisasi hingga menghabiskan anggaran milyaran rupiah untuk alat kesehatan dan rehab ruang isolasi bagi yang terpapar covid-19 tersebut.

“Pekerjaan itu sudah selesai, untuk rehab ruang isolasi dan kalau angka yang terealisasi, saya harus bertanya kepada yang memegangnya datanya. Nanti saya ambil dulu datanya baru saya bisa jelaskan, lebih enak supaya saya gak salah bicara,”kata mantan direktur RSD HM Ryacudu, dr. Syah Indra saat diwawancarai usai lakukan Sertijab di rumah sakit setempat, Rabu (24/02/2021)

Ditanya apakah selain dari dana rujukan, di Rumah sakit setempat juga mendapatkan dana belanja tak terduga (BTT) sekitar Rp400 juta, Dr. Syah Indra membenarkan hal tersebut, dan dialokasikan untuk ruang rehablitasi dan alkes. “Itu untuk ruang rehablitasi ruang isolasi dan pengadaan alat kesehatan,”kata dia.

Berkaitan dana rujukan serta dana BTT  digabung dan terdapat perusahaan yang ikut dalam pelaksanaan anggaranya, mantan direktur RSUD itu mengaku, perusahaan itu menangani pembelian alkes.

“Itu namanya refocusing, dan perusahaan tersebut untuk alat kesehatan dan untuk perusahaan itu sendiri nanti saya akan jelaskan, perusahaan nya dari mana, dan akan saya ambil dulu oke sebentar datanya,” ujarnya.

Setelah media ini menunggu sekitar satu jam di RSD HM Ryacudu, akhirnya mantan direktur tersebut turun dari ruangan terdahulu, namun sangat disayangkan Syah Indara beralasan bahwa yang memegang data terkait alokasi realisasi dana rujukan maupun dana dari BTT anggaran covid-19  tidak ada ditempat atau tidak masuk, sehingga   dirinya tidak bisa menjabarkan secara rinci.

“Jadi saya ke atas tadi untuk mencari staf teknis saya, kebetulan dia tidak masuk. Dan saya menjawab apa yang saya ingat saja, untuk detail dana rujukan itu saya tidak tahu, intinya yang ditanyakan diawal oleh media ini sekitar Rp400 jutaan tersebut itu, seingat saya  untuk pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan. Dan pada saat itu terjadi pada awal pandemi covid-19 bersumber dari belanja tak terduga,” kata Syah Indara.

Realisasi anggaran dari dana rujukan tersebut, kata Dr. Syah Indra, untuk rehab ruang isolasi dan pemenuhan alkes ruangan tersebut.”Seingat saya itu untuk rehab ruang isolasi, kemudian pemenuhan alat-alat kesehatan yang ada disana,” ujarnya.

Ditanya apakah mengetahui anggaran yang di salurkan untuk RSD HM Ryacudu dari anggaran covid-19 pada tahun 2020, Dr. Syah Indra mengaku mengetahui, tapi dirinya berdalih  lupa untuk kisaran penjabaran dana tersebut.

“Saya tahu, tapi kan saya harus melihat data. Gak boleh, karna kita berbicara harus melihat angka untuk kisaran dananya saya lupa tapi yang jelas ada angkanya karna kita harus melihat datanya dulu ,”kata dia

Terkait beberapa perusahaan yang  tergabung dalam pengerjaan anggaran itu, dirinya membenarkan perusahaan tersebut untuk alat kesehatan.

“Jadi, seingat saya ada perusahaan yang berhubungan dengan oksigen contohnya untuk alat ruang isolasi, kemudian ada untuk radiologi nya diruang isolasi yang ada di IGD dan kemudian alat tercepat untuk swab pasien untuk anggarannya apa yang di sampaikan media ini tadi bersumber dari belanja tak terduga (BTT) dan untuk dana rujukan saya harus lihat dulu datanya dan bahwa dana rujukan tersebut untuk perbaikan dan pemenuhan alat kesehatan dan dirinya juga mengatakan udah terealisasi semua dan itu dilakukan ada pihak ketiganya,”Katanya

Tidak hanya terkaita dana-dana lain yang selalu dialaskan tidak megang data,  disinggung adanya sumber dari salah satu pejabat  dinas kesehatan yang mengungkapkan adanya dana rujukan yang dialokasikan kerumah sakit untuk ruang isolasi covid-19 sebesar Rp2,2 milyar,  mantan orang nomor satu di RSUD Ryacudu itu tetap tidak mengetahui secara rinci anggaran tersebut.

“Nanti saya lihat detailnya, tentang hal itu. Karena memang saya cari-cari staf teknis saya itu tidak datang. Jadi intinya saya tidak mau bicara apalagi mau menyebutkan angka kalau saya tidak melihat datanya dan saya paparkan,”katanya

Ditanya wartawan kapan   bisa memberi data dan menjelaskan semua realisasi anggaran covid itu,  diakuinya akan koordinasi dengan direktur yang baru.

“Nanti kita koordinasi dengan direktur yang baru, tadi sudah ada serah terima jabatan ke direktur baru dan data-data tersebut kita akan minta izin dengan yang bersangkutan terdahulu,”Terang dia.

Untuk pembangunan ruang isolasi, Syah Indra  menuturkan, bahwa pembangunan tersebut sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Lampung Utara.

“Sudah dimanfaatkan semua lengkap termasuk  alat-alat kesehatannya.  alhamdulillah sudah banyak melayani masyarakat Lampung Utara,”pungkasnya 

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun media ini beberapa waktu lalu dengan salah satu pejabat dinas kesehatan bahwasanya untuk DAK rujukan (rumah sakit daerah) tersebut sebesar Rp. 2.208.656.148 yang di alokasikan ke RSD ryacudu untuk rehab ruang isolasi covid-19 dan terealisasi sebesar Rp. 1.813.232.215 serta untuk dana belanja tak terduga (BTT) rumah sakit tersebut sebesar Rp. 440.157.596 dan terealisasi sebesar sebesar Rp. 376.249.596. 

Penulis : Gian Paqih

Editor : Seno

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18