44 Mahasiswa IIB Ikuti Seleksai Student Mobility IX

gm.comBandarlampung – Sedikitnya 44 mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Bandarlampung, mengikuti seleksi wawancara untuk program Student Mobility IX dan Joint Research IV ke 20 negara yang dilaksanakan 21-22 Februari 2019.

Dari 44 peserta tersebut, 35 peserta Student Mobility dan sembilan peserta Joint Research. Seleksi wawancara peserta dilakukan Wakil Rektor IV, Kepala Biro Humas, Kerjasama, Pemasaran, dan International Office (HKPI), dan Ketua Jurusan.

Peserta Student Mobility, Hafidh Faresi Ifanka, mengaku bersyukur menjadi mahasiswa IIB Darmajaya karena kampus ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar ke luar negeri.

“Peluang ke luar negeri yang ditawarkan IIB Darmajaya tidak ingin saya lewatkan. Saya ingin ke Rusia atau Malaysia. Saya berharap bisa lolos seleksi student mobility untuk membuka pola pikir, menambah ilmu akademik berstandar internasional, maupun pengetahuan nonakademik dan budaya mancanegara,” kata mahasiswa semester I Jurusan Sistem Informasi ini.

Riko Nopriyansyah, peserta Joint Research mengatakan, tertarik untuk melakukan penelitian di Universiti Utara Malaysia. Selain untuk meningkatkan kualitas penelitian, Founder Startup Kuliner Batobi ini juga tertarik mempelajari bisnis di luar negeri.

“Saya berasal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan. Saya berharap bisa lolos seleksi joint research IIB Darmajaya untuk membanggakan orangtua dan membuktikan bahwa anak desa juga bisa kok ke luar negeri,” ungkap mahasiswa semester VI Jurusan Manajemen ini.

Sementara itu, Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Prof. Ir. H. Zulkarnain Lubis, MS., Ph.D, menjelaskan, program Student Mobility adalah salah satu program internasional yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa aktif Darmajaya untuk kuliah di perguruan tinggi mitra luar negeri selama 1 semester (6 bulan).

Joint Research adalah salah satu program internasional yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa semester akhir Darmajaya untuk melakukan penelitian sebagai tugas akhir atau skripsi di perguruan tinggi mitra luar negeri. Kedua program sesuai dengan misi IIB Darmajaya sebagai kampus technopreneur, information technology, dan internationalization.

“IIB Darmajaya mendorong mahasiswa untuk memiliki international experience. Pengalaman kuliah di luar negeri akan membuat mereka memiliki pola pikir global dan berwawasan internasional serta selalu mengikuti perkembangan teknologi,” tutur dia, Kamis, (28/2/2019).

Prof. Zulkarnain mengungkapkan, program SM dan Joint Research IIB Darmajaya merupakan salah satu upaya dalam menyiapkan mahasiswa untuk bersaing dalam era industri 4.0 dan menyongsong era society 5.0. “Aspek yang terdapat di dalamnya merupakan technopreneur, information technology, dan internationalization. Ini juga tercantum dalam Be Bold, Be Vibrant, dan Be Technopreneur,” ujarnya.

Tahun 2019, sebanyak 20 universitas akan menjadi tujuan yakni Universiti Malaysia Melaka (UTeM) Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia (UTM), University Malaysia Perlis (UniMAP), Sharda University (India), Duy Tan University Vietnam, FPT University Vietnam, dan University Economic and Law Vietnam.

Kemudian, Imus Institute of Science and Technology Philipines, University West England Bristol Inggris, Nantong Vocational University China, Rangsit University Thailand, Shieh Chien University Taiwan, Tung Hai University Taiwan, Cheng Shiu University Taiwan, National Taiwan University, National Chengkung University, Russian State Social University, RUDN University, Higher School of Economics University, dan Dubna University.
Penulis : Ali Mubaroq
 Editor : Seno
error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18