Luar Biasa.. TIngkatkan Kualitas Keagamaan Napi, Lapas II B Waykanan Dirikan Ponpes

gentamerah.com // Waykanan- Guna merubah pola berfikir para nara pidana lebih baik dalam hal agama, sekaligus meningkatkan kualitas iman dan taqwa bagi napi, Lapas Kelas II B Waykanan, Lampung, menggandeng tiga lembaga keagamaan untuk melakukan bimbingan mental Terpidana.

Dalam Lapas tersebut juga didirikan Pondok Pesantren At-Taubah. “Sah, pagi ini, kami gandeng Tiga Lembaga, yaitu Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan, Pondok Pesantren Miftahul Huda, dan Rumah Tahfizh Bina Insan Qurani. Kami meminta ketiganya dapatmengirimkan tenaga pengajar setiap harinya, agar dapat mengisi materi bagi para santri, sehingga kualitas iman dan taqwa mereka meningkat. Sehingga setelah bebas nanti para narapidana diharapkan mampu memberikan contoh yang baik di masyarakat,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Waykanan, Syarpani, Selasa (11/2/2020) di Aula Lapas setempat.

Syarpani menyampaikan, bahwa pada tahap awal, Ponpes At-Taubah terdapat 100 santri binaan yang tengah mengikuti kegiatan dan tak ada kriteria khusus bagi mereka yang ingin mengikuti kegiatan.

“Kami telah siapkan 100 santri untuk mengikuti kegiatan pondok pesantren ini, napi yang tak tahu sama sekali agama justru yang paling didorong untuk mengikutinya. Terlebih bagi mereka yang memiliki keinginan berubah secara sungguh-sungguh. Nanti selepas keluar dari sini mereka bisa menjadi santri-santri dan bisa jadi ustad yang hebat. Paling tidak bisa membina keluarganya,” ujar Alumnus Magister Hukum Universitas Padjajaran ini.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Waykanan, H.M Isa, S.Ag.,M.Pd.I mengapresiasi keberadaan pondok pesantren At-Taubah yang diperuntukkan bagi narapidana tersebut. Karena pembinaan para narapidana sangat penting dan strategis, mengingat pemerintah menekankan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, termasuk bagi warga binaan yang berada di dalam Lapas.

“Saya sangat kagum dengan program Kalapas, karena telah diadakannya pondok pesantren didalam lapas ini. Minggu depan, kami akan mengirim tenaga pengajar ke lapas. Dan akan maksimal membantu program Kalapas, demi memberikan bekal rohani bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan,” kata dia.

Salah seorang Napi narkoba mengaku sangat senang dengan diadakan nya program pesantren itu, karena dapat mempelajari ilmu-ilmu agama, sehingga menjadi bekal dan bermanfaat untuk mendidik anak-anak setelah bebas nanti.

“Saya sangat bersyukur diadakannya pondok pesantren di dalam lapas, saya berharap dengan ini saya bisa belajar baca Al-Qur’an dan lebih mendekatkan diri pada ALLAH SWT dan setelah bebas bisa menjadi imam yang baik bagi keluarga dan contoh yang baik bagi masyarakat,” ujarnya.


Exit mobile version