Diduga Ada Bancakan Proyek Pengadaan Barang di Dinkes Lampura, Sekdinkes Buang Selah

 

gentamerah.com // Lampung Utara – Diduga proyek pengadaan barang  covid19 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Utara (Lampura) terkesan tidak transparan. Sekretaris Dinkes setempat berusaha mengelak dan saling lempar tanggungjawab alias mengecilkan badan.

Sekretaris Dinkes Lampura,  Wardiyanto  saat disambangi tim gentamerah.com  mengaku tidak  mengetahui mengenai adanya pengadan barang dan besarnya nilai pengadaan bilik desinfektan yang diperuntukan untuk rumah sakit serta puskesmas di Lampung Utara. 

“Memang betul ada pengadaan bilik steril itu, ada memang, jumlahnya saya kurang jelas, begitu juga untuk anggarannya saya tidak tahu, coba tanya sama kabid SDK, dan PPK nya,” kata Sekdin Wardiyanto , Selasa (25/08/2020), diruang kerjanya.

Menurutnya,  dirinya hanya mendengar tapi tidak mengetahui secara data lengkapnya. “Saya cuman mendengar gitu mau ada pengadaan bilik, bahkan orang puskes pakai truk ngambilnya, dan yang tahu persis itu Plt Kabid SDK mengenai jumlah dan nilainya,” katanya.

Ditanya terkait keterlibatannya dalam.pengadaan, sebagai orang nomor dua di Dinkes setempat, Wardiyanto dengan tegas mengaku tidak terlibat sama sekali. ” Tidak, Saya tidak terlibat dalam pengadaan ini, jadi kalau nanti saya yang ngasih informasi tambah salah, karena PPK nya beliau (Kabid SDK,RED) dan PPTKnya Kasinya,” ujarnya.

Wardiyanto mengungkapkan, terkait bidang pengerjaanya, semua sudah ada bidang masing-masing.  “Itukan ranah bidang. Walaupun  seharusnya kabid SDK itu laporan ke saya. Tapi  ini saya malah tahu dari stafnya, kalau jumlahnya  sekian,  ya sudah, saya ga bertanya lagi kearah situ,” kata Sekdin.yang juga berdalih tidak mengetahu berapa besarnya anggarannya.

Saat ditanya pakah tidak ada koordinasi terkait pengadaan barang tersebu, Sekdin menegaskan, tidak memahaminya. “Sebenarnya saya bisa aja bertanya, cuma nanti saya ga enak, dikiranya apa gitu kan, mungkin pak kabidnya langsung ke bu kadis koordinasinya,” ujar dia.

Didesak pertanyaan Kabid merupakan bawahan Sekdin secara langsung, Wardiyanto berdalih, Kabid SDK dimungkinkan koordinasi langsung dwnga Kadiskes yang saat ini sedangenjalani hukuman atas kasus lain.

“Saya bener tidak mengetahuinya, makanya kalau saya ditanya gini, jawabnya ngambang, ga enak juga saya kakanSebetulnya dia (Kabid) harus ngomong sama saya, justru saya ini kalau nyari informasi ini ke stafnya saja, tahu tahu sudah. Saya tahu ada pengadaan bilik, tapi berapa besar dananya saya ga paham,” kata Wardiyanto.

Diungkapkan Wardiyanto, untuk pengadaan hand sanitizer dan Disinfektan dibidangi Kasubag Perencanaan, Cipto.

Terpisah saat dikonfirmasi,  Kasubbag perencanaan, Cipto mengaku,  untuk pengadaan hand sanitizer dan disenfektan sesuai kebutuhan.

“Pengadaan hand sanitizer dan disenfektan itu sudah diperuntukan sesuai peruntukannya bilamana ada yang meminta untuk penyemprotan baru kita realisasi dan retribusi kan,” Kata dia.

Menurutnya, untuk pengadaan disenfektan sebanyak 13.250 liter menghabiskan anggaran sebesar 260.908.000 dan hand sanitizer 1.750 liter menghabiskan sebesar anggaran 175.000.000,”Pungkasnya.

Penulis : Gian Paqih

Editor : Seno

Exit mobile version