Camat Tanjungraya Bantah Tudingan Garap Proyek Desa Bersumber dari DD

 

Gentamerah.com || Mesuji – Terkait tuduhan proyek yang menggunakan
dana desa (DD) dikelola dan dikondisikan oleh pihak kecamatan, Camat Tanjung
Raya, Mesuji, membantah dugaan tersebut. Selama ini diakuinya hanya sekedar
memberikan saran, selasa (4/5/2021) kemarin.

Camat Tanjung Raya, mengaku apa yang disampaikan beberapa
kepala desa kepada rekan-rekan media itu semuanya tidak benar. Dirinya dengan
tegas membantah semua tudingan kepala desa yang ditujukan kepada pihaknya yang
dianggap telah mengintervensi para kepala desa terkait kegiatan di desa seperti
pengadaan batik, kaos, posco covid, dan semen. Dimana disebutkan dalam berita,
bahwa dirinya dianggap telah mengkondisikan beberapa kegiatan tersebut untuk
memperkaya diri sendiri.

“Saya tegaskan, semua itu tidak benar, seperti masalah
pengadaan batik untuk aparatur desa dan posco covid. Kami hanya menyarankan
karena kita di Mesuji ini kan punya icon ciri khas tersendiri supaya jenis
bahan batiknya seragam dan sama semua. Nah, untuk posco covid saya hanya
menyarankan desa agar menggunakan rangka baja supaya lebih awet,”kilahnya
kepada awak media saat ditemui diruang kerjanya, Rabu(5/5).

Baca Juga : Luar Biasa, Pihak Kecamatan Tanjung Raya DidugaGarap Proyek Dana Desa

Menurutnya, pihak kecamatan hanya membantu mengkoordinir
supaya model batik untuk aparatur desa jenisnya seragam, tidak ada
perbedaan.”Kami hanya menyiapkan bahannya saja dan proses menjahitnya kita
serahkan kembali di desa masing-masing, dan terkait pengadaan batik itu tidak
ada anggarannya dalam DD, ini murni kebijakan kepala desa siapa saja aparatur
nya yang mau di belikan batik,”lanjutnya.

Sementara terkait pengadaan kaos lagi-lagi Komang menegaskan
bahwa pihaknya hanya membantu desa-desa yang meminta tolong untuk di koordinir
agar sama modelnya. “Itupun tidak semua desa yang meminta pihak kecamatan
untuk mengkoodinir pengadaan kaosnya, banyak juga yang beli sendiri desa itu.
Padahal justru kegiatan ini yang dianggarkan oleh desa dari DD,”akunya.

Penjelasan terakhir yang disampaikan Camat, terkait
pengadaan semen untuk kegiatan pembangunan fisik yang bersumber dari DD yang
ada di tiap desa di kecamatan Tanjung Raya. Sedikit kontroversi, kendati
membantah, namun Camat mengakui bahwa dirinya hanya menyarankan kepada desa
supaya menggunakan semen yang berstandar nasional untuk pekerjaan rabat beton
dan pembangunan fisik lainnya di desa.

“Terkait pengadaan semen, saya bantah jika ada bahasa
kades yang mengatakan bahwa saya mengintervensi desa agar membeli semen yang
dari saya. Jadi saya hanya menyarankan agar desa menggunakan semen yang sesuai
standar dan berkualitas, contoh nya semen Baturaja. Nah, kebetulan saya
satu-satunya pemasaran semen tersebut di Mesuji,”tegasnya.

Ketika disinggung terkait dugaan intervensi menghambat Surat
Pengajuan Pencairan (SPP) desa yang dilakukan oleh Camat, ketika ada desa yang
enggan membeli semen di toko miliknya. Lagi-lagi dengan tegas Komang membantah
tudingan tersebut.

“Tidak benar jika saya menghambat SPP desa yang akan
mencairkan DD dan ADD karena tidak mengambil semen dengan saya. Kalau pun ada
desa yang pengajuan SPP nya belum saya tanda tangani, itu karena berkas dan SPJ
nya belum lengkap, dan saya tidak mau kena masalah karena meloloskan itu. Tapi
jika berkas dan SPJ nya sudah lengkap dan sesuai aturan pasti tidak akan saya
hambat,”tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, pengakuan mengejutkan datang dari
sejumlah kepala desa yang ada di Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji,
Provinsi Lampung, terkait dugaan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN).

Ya, dari pengakuan mereka dan berdasarkan penelusuran media,
menguap pihak Kecamatan Tanjungraya diduga memonopoli kegiatan dari 21 Desa
yang ada di Kecamatan setempat.

Ada tiga item kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD)
yang diduga kuat dikondisikan dan dikerjakan oleh oknum atau pihak dari
Kecamatan Tanjung raya yang seharusnya dilaksanakan oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan Desa (PPTKDes).

Yakni, kegiatan pengadaan posko Covid-19, pengadaan seragam
batik, dan pengadaan baju kaos yang ada dalam draf rancangan kegiatan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2021.

“Tiga kegiatan itu, kegiatan desa yang dilaksanakan
oleh mereka. Apakah itu, intruksi dari Dinas PMD, atau kecamatan saya kurang
paham. Tapi yang jelas dikoordinir sama salah satu kasi berinisial H, di
kecamatan itu” ungkap salah satu Kades yang mewanti agar namanya tidak
dipublis ke media, Sabtu (1/5/21).

Dijelaskannya bahwa, anggaran khusus pembuatan posko
Covid-19 yang bersumber dari APBDes didesanya sebesar Rp.7 Juta, sedangkan
seragam batik 150 ribu/potong untuk 50 potong pakaian dan begitu juga untuk
baju kaos.

“Kalau di desa saya segitu anggarannya untuk posko,
bisa berbeda di desa lain tapi hampir rata-rata sama. Sementara khusus seragam
batik dan kaos semua sama,” jelasnya.

Senada dikatakan Kades lainya dari kecamatan yang sama.
Menurutnya dengan diambil alihnya kegiatan desa oleh fihak kecamatan tentu
tidak memberi manfaat secara langsung pada masyarakat desa itu sendiri.

“Kalau hanya menjahit baju, didesa kami juga ada tukang
jahit, tinggal kasih saja contoh dan modelnya. Begitupun yang ada usaha
pemasangan rangka baja untuk posko Covid-19 didesa kita juga ada. Dan yang buat
kami tambah jengkel, pihak kecamatan tahu jika dana desa untuk kegiatan itu
belum cair, malah minta talangan. Enak mereka, kami yang bertanggung jawab
menganggarkan di APBDes mereka yang dapat untung melaksanakan kegiatannya,”
kata dia.

Dan bukan hanya tiga kegiatan itu saja, berdasarkan
penelusuran, pihak kecamatan juga mengkondisikan meterial bangunan berupa semen
untuk se-Kecamatan Tanjung raya.

“Bisa dicek, khusus tahun ini semua pembangunan desa di
kecamatan ini pakai semen batu raja. Itu sudah dikondisikan, mau nolak kami
bagaimana, takut nanti tandatangan SPP pencairan dikecamatan dipersulit dan
dihambat,” tukasnya.

Untuk mengkonfirmasi prihal permasalahan tersebut, Camat
Tanjungraya I Komang Sutiaka sedang tidak berada dikantor kecamatan setempat.
Bahkan sampai dua kali, wartawan ini mendatangi kantor kecamatan setempat pada
Selasa (4/5/21) tepatnya pada pukul 11:30 WIB dan pukul 14:40 WIB baik camat
dan oknum H yang disebut-sebut mengkoordinir kegiatan desa juga tak ada
dikantor.

“Pak Camat sedang ke Sidomulyo, kalau masalah itu. Saya
gak berani jawab, nanti tunggu saja pak camat, atau besok saja datang lagi.
Kalau buk kasi, sedang isolasi mandiri,” ujar Sekretaris Camat Tanjungraya
Eka Friska kepada media ini. NARA

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18