Dugaan Pihak Kecamatan Tanjungraya Kondisikan Proyek DD, Ketua DPRD Mesuji: Inspektorat Segera Periksa

 

Gentamerah.com || Mesuji — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Mesuji, Elfianah turut meminta Inspektorat Mesuji untuk
segera turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran informasi dugaan keterlibatan
pihak Kecamatan Tanjung Raya dalam pengondisian sejumlah kegiatan yang
bersumber dari dana desa.

“Inspektorat wajib turun dan lakukan pemeriksaan,”
ujar Elfianah kepada wartawan, diruang kerjanya Rabu (4/5/2021).

Menurutnya, terkait pelaksanaan kegiatan desa telah diatur
melalui Permendes nomor 13 tahun 2020 tentang alokasi penggunaan dana desa.

 “Jadi sudah
jelas, tidak boleh pihak kecamatan atau orang dari kecamatan melakukan
interpensi kegiatan desa, kan sudah ada aturannya. Dalam pelaksanaan ada tim
pengelola kegiatan, kecamatan seharusnya membimbing bukan mengatur atau bahkan
main proyek. Kades harus menolak jangan ikut yang salah karena
takut,”tegas politisi Nasdem Mesuji ini.

Baca Juga : –     LuarBiasa, Pihak Kecamatan Tanjung Raya Diduga Garap Proyek Dana Desa

       
Camat Tanjungraya Bantah Tudingan Garap ProyekDesa Bersumber dari DD

Diberitakan sebelumnya, pengakuan mengejutkan datang dari
sejumlah kepala desa yang ada di Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji,
Provinsi Lampung, terkait dugaan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN).

Ya, dari pengakuan mereka dan berdasarkan penelusuran media,
menguap pihak Kecamatan Tanjungraya diduga memonopoli kegiatan dari 21 Desa
yang ada di Kecamatan setempat.

Ada tiga item kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD)
yang diduga kuat dikondisikan dan dikerjakan oleh oknum atau pihak dari
Kecamatan Tanjung raya yang seharusnya dilaksanakan oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan Desa (PPTKDes).

Yakni, kegiatan pengadaan posko Covid-19, pengadaan seragam
batik, dan pengadaan baju kaos yang ada dalam draf rancangan kegiatan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2021.

“Tiga kegiatan itu, kegiatan desa yang dilaksanakan
oleh mereka. Apakah itu, intruksi dari Dinas PMD, atau kecamatan saya kurang
paham. Tapi yang jelas dikoordinir sama salah satu kasi berinisial H, di
kecamatan itu” ungkap salah satu Kades yang mewanti agar namanya tidak
dipublis ke media, Sabtu (1/5/21).

Dijelaskannya bahwa, anggaran khusus pembuatan posko
Covid-19 yang bersumber dari APBDes didesanya 
sebesar Rp.7 Juta, sedangkan seragam batik 150 ribu/potong untuk 50
potong pakaian dan begitu juga untuk baju kaos.

“Kalau di desa saya segitu anggarannya untuk posko,
bisa berbeda di desa lain tapi hampir rata-rata sama. Sementara khusus seragam
batik dan kaos semua sama,” jelasnya.

Senada dikatakan Kades lainya dari kecamatan yang sama.
Menurutnya dengan diambil alihnya kegiatan desa oleh fihak kecamatan tentu
tidak memberi manfaat secara langsung pada masyarakat desa itu sendiri.

“Kalau hanya menjahit baju, didesa kami juga ada tukang
jahit, tinggal kasih saja contoh dan modelnya. Begitupun yang ada usaha
pemasangan rangka baja untuk posko Covid-19 didesa kita juga ada. Dan yang buat
kami tambah jengkel, pihak kecamatan tahu jika dana desa untuk kegiatan itu belum
cair, malah minta talangan. Enak mereka, kami yang bertanggung jawab
menganggarkan di APBDes mereka yang dapat untung melaksanakan
kegiatannya,” kata dia.

Dan bukan hanya tiga kegiatan itu saja, berdasarkan
penelusuran, pihak kecamatan juga mengkondisikan meterial bangunan berupa semen
untuk se-Kecamatan Tanjung raya.

“Bisa dicek, khusus tahun ini semua pembangunan desa di
kecamatan ini pakai semen batu raja. Itu sudah dikondisikan, mau nolak kami
bagaimana, takut nanti tandatangan SPP pencairan dikecamatan dipersulit dan
dihambat,” tukasnya.

Untuk mengkonfirmasi prihal permasalahan tersebut, Camat
Tanjungraya I Komang Sutiaka sedang tidak berada dikantor kecamatan setempat.
Bahkan sampai dua kali, wartawan ini mendatangi kantor kecamatan setempat pada
Selasa (4/5/21) tepatnya pada pukul 11:30 WIB dan pukul 14:40 WIB baik camat
dan oknum H yang disebut-sebut mengkoordinir kegiatan desa juga tak ada
dikantor.

“Pak Camat sedang ke Sidomulyo, kalau masalah itu. Saya
gak berani jawab, nanti tunggu saja pak camat, atau besok saja datang lagi.
Kalau buk kasi, sedang isolasi mandiri,” ujar Sekretaris Camat Tanjungraya
Eka Friska kepada media ini.  NARA

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18