Tekan Perkembangan Stunting, Bupati Waykanan Bentuk Satgas TPPS

 

Laporan : Kuntar

Gentamerah.com || Waykanan – Guna menghindari dampak jangka
panjang yang merugikan, Penurunan stunting sangat penting dilakukan sedini
mungkin, sebab Stunting mempengaruhi perkembangan otak, sehingga tingkat
kecerdasan anak tidak maksimal, dan beresiko menurunkan produktivitas saat
dewasa.

Bupati Waykanan, Raden Adipati Surya  mengungkapkan hal itu saat membuka pertemuan
rembuk Stunting tingkat kabupaten tahun 2022, sekaligus pelantikan Satgas Stunting,
di Aula Utama Pemkab setempat, Selasa (17/5/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut,  Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekretaris Daerah,
Asisten 1, Kepala BPJS Waykanan, Kemenag, Kepala Organisasi Perangkat Daerah,
Ketua II TP-PKK, Ketua Dharma Wanita Ketua Gabungan GOW, serta Ketua dan
Anggota Organisasi Profesi Kesehatan, Ketua Forum Anak Daerah, Para Camat
se-Kabupaten Waykanan, Perwakilan Perguruan Tinggi STAI Al Ma’arif, Ketua Forum
CSR Dunia Usaha, Tenaga Ahli P3MD.

Adipati menjelaskan,  Stunting juga menjadikan anak rentan penyakit
dan beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. Bahkan
stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada
hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

Sesuai dengan RPJPN 2005 – 2025,  kata Adipati, sasaran pembangunan jangka
menengah 2020 – 2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif.

Khususnya dalam bidang kesehatan, salah satunya ditandai
dengan status kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin meningkat serta proses
tumbuh kembang yang optimal, yang ditandai dengan meningkatnya Umur Harapan
Hidup (UHH) dan Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE).

“Penurunan prevalensi wasting dan stunting pada balita
merupakan sasaran pokok RPJMN 2020 – 2024 Prevalensi Stunting di Kabupaten Waykanan
telah terjadi penurunan dari 27,7% pada tahun 2019 (SSGBI 2019), dan pada tahun
2021 menjadi 20,7% (SSGI 2021) serta ditargetkan secara nasional menjadi 14%
pada tahun 2024,” katanya.

Orang nomor satu di Waykanan itu mengungkapkan, upaya
pencegahan dan penurunan stunting tidak hanya oleh sektor kesehatan karena
penyebabnya yang multidimensi. Untuk itu percepatan penurunan stunting harus
dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi,
sinergi dan sinkronisasi di antara pemerintah kabupaten yaitu Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Kampung/Lurah, organisasi, serta para
pelaku usaha, pemangku kepentingan dan elemen masyarakat lainnya.

“Dukungan tak kalah penting, adalah menganggarkan kegiatan
terkait program ini pada organisasi-organisasi dan APBDes setiap tahunnya. Berdasarkan
Mandat Perpres Nomor 72 Tahun 2021, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana
Program Percepatan Penurunan Stunting,” ujarnya.

Menurut dia, Program tersebut  sesuai dengan Keputusan Menteri Perencanaan
dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
KEP 42/M.PPN/HK/04/2020 Tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus
Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2021 bahwa Kabupaten Waykanan
merupakan salah satu dari 100 kabupaten perluasan lokus stunting.

Untuk itu Kabupaten Waykanan telah membentuk Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai dengan
tingkat desa yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan. Kabupaten setempat  juga telah menetapkan 30 Kampung sebagai desa
lokasi fokus penanganan stunting pada tahun 2022, bukan berarti kampung lainnya
tidak mendapat perhatian.

Sampai tahun 2024 secara bertahap seluruh kampung di
Kabupaten Waykanan akan menjadi lokus penanganan stunting.

“Pada kesempatan secara bersama mendeklarasikan komitmen
Pemkab Waykanan dalam percepatan penurunan stunting terintegrasi, kegiatan inj
bukan hanya sekedar seremonial saja, namun menunjukkan keseriusan Pemkab Waykanan
dalam penanganan, pencegahan stunting,” tegas Adipati.

Editor : Seno

Exit mobile version