Pengantin Pria Dibacok di Palembang, Akhirnya Gelar Akad Nikah di IGD

Pengantin Pria Dibacok di Palembang, Kahirnya Gelar Akad Nikah di Rumah Sakit
Gelar Akad Nikah di Rumah Sakit

Palembang – Gegara saat gelar akad nikah pengantin pria dibacok oleh orang tak dikenal (OTK), akhirnya menggelar akad nikah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bari, Palembang.

Ahmad Handa (31), pengantin pria yang juga korban dibacok dilarikan ke rumah Sakit, karena mengalami luka yang serius, sehingga acara akad nikah tertunda.

Diketahui, pembacokan terjadi di depan lokasi akad dan resepsinya, Jalan Panca Usaha samping Lorong Wakaf 2, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, pada Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Iya, benar. Informasi dari pihak KUA tadi memang sudah (jadi akad nikah),” ungkap Camat SU I Mukhtiar Hijrun saat dikonfirmasi, Minggu (11/5).

Namun, Hijrun belum dapat memberikan informasi rinci mengenai pernikahan tersebut. Pasalnya, ia belum dapat terhubung dengan penghulu yang bersangkutan.

“Belum tahu detail, karena kami belum dapat terhubung dengan penghulunya,” ujarnya.

Dalam video yang beredar, akad tersebut disaksikan pihak keluarga dari kedua mempelai. Sedangkan korban masih menganakan Masker oksigen dan tangan kaki yang berbalut perban, kendati demikian  tak menyurutkan niat Ahmad untuk mengikat kekasihnya FA dalam ijab qabul.

Terlihat pula para nakes IGD RSUD Bari yang turun menjadi saksi dan medoakan momen bahagia tersebut.

Ditemui setelah akad, kakak ipar korban Aidil (42) juga membenarkan adiknya telah resmi menikah.

“Iya tadi sudah menikah ya,” ucapnya singkat.

Kini, Ahmad sudah dirujuk ke RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) untuk ditindaklanjuti dan melakukan visum. Pantauan detikSumbagsel, korban dibawa sekitar pukul 13.20 WIB dari IGD RSUD Bari.

“Ini mau ke RSMH, dirujuk,” katanya.

Kakak kandung mempelai wanita, Aidil mengatakan akad nikah dan resepsi adiknya terpaksa ditunda karena korban harus menjalani operasi akibat luka sabetan pedang di tubuhnya.

“Ya kita terpaksa menunda dulu acara akad dan resepsi ini, karena calon adik ipar saya harus menjalani operasi akibat kejadian itu,” katanya.

Dendam Lama

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Dia ini menuduh aku jadi cepu (narkoba), tapi aku tidak merasa. Ini dendam lama, kejadiannya tahun 2019,” ungkap Ahmad, Minggu (11/5/2025).

Waktu itu, kata Ahmad, dirinya sempat bertengkar dengan pelaku, karena pelaku meneriakinya sebagai maling.

“Waktu itu, dia teriaki aku maling di atas Jembatan Kertapati. Lalu kami berkelahi,” ungkapnya.

Diduga terlapor memendam emosi dan memanfaatkan momen pernikahannya tersebut untuk membalas.

“Kejadiannya baru sekarang dia (balas) dendamnya. Mungkin dia tahu kalau aku mau nikah, tidak ada persiapan (untuk membalas),” ujarnya.

Kronologi Kejadian

Ahmad mengatakan, pembacokan yang dialaminya saat dia baru saja turun dari mobilnya hendak ke melaksanakan akad nikah dengan Farida.

“Aku baru sampai tadi. Baru turun dari pintu mobil langsung dibacok,” ungkapnya.

Ahmad mengatakan, ada 5 orang yang berada di dalam mobil tersebut. Tiga orang yaitu BD, HL, dan KC membacoknya dengan membabi buta sedangkan satu lainnya JN membawa senjata api rakitan (senpira).

“Tiga orang itu kapak saya pakai sangkur. Satunya JN alias IY bawa pistol sambil mengamankan mobil. Pistol betulan, bukan main-mainan,” ungkapnya.

Dia mengatakan, JN menembak sebanyak dua kali. Tembakan pertama meleset, sehingga terduga pelaku tersebut menembak lagi ke arah atas.

Ibu korban Ningcik menambahan, anaknya tersebut sempat tinggal di Riau. Diduga ini salah satu faktor terlapor baru dapat membalaskan dendamnya.

“Dia (korban) sempat tinggal di Riau, mengurusi sawit,” katanya.

Exit mobile version