Brantas Preman, “Yakin Tah”, Pungli Berseragam Gemana?

Brantas Preman, “Yakin Tah”, Pungli Berseram Gemana?
Lentera Hati

“Pemberantasan Preman, Pemalak, Ormas, ya tah !. Ah ga yakin aku. Apalagi berantas pemalak berseragam, ini yang sulit,” celoteh kawan, di warung Kopi Pinggiran Stadion Pahoman Bandarlampung.

Sambil nyruput kopi pait, aku nyimak omongan kawan, memang lagi santer sih. Katanya sampai Mata Elang alias debt collector pun harus disikat, “bersih dong,” gumamku dalam hati, aku tak pandai bersuara, takut salah, alih-alih malah “diancam” hi… atut.

“Sebetulnya, kalau bubarin ormas peresah itu gampang, tinggal ciduk aja ketua umumnya, dan di nayatakan ormas punyanya di bekukan. Kalau udah dibekukan, saya kira ya bubar dengan sendirinya. Tapi ya apa iya, ya iya lah,” sahut sahabatku, yang duduk sambil nyemil psang gorang hangat, sambil  tetawa ga yakin.

Ya jelas ga yakin, lha wong Preman yang satu ini ada yang peliharaan orang-orang berdasi kok. Apa lagi musim kampanye, bisa dimanfaatkan buat cari massa.

“Makanya, runtuhkan dulu, preman yang berdasi, berseram mentereng itu. Malah kata jaksa agung, rata-rata yang makan uang rakyat itu dibelakangnya jendral Bintang dua. Ndui Ngeri ya. Yakin apa para pemalak jalanan yang terorganisir itu, ga setoran?,” tampal kawan, sambil pesan tambah kopi manis, padahal kulihat dah habis segelas tadi.

Nah, rupanya yang enak itu ketagihan, meski ga enak bagi orang lain, yang penting di Lambung dia aman aja, pasti diterusin.

“Anakmu berapa sekarang Lur,” tanya sahabat, yang terdengar ngalihkan pembicaraan.

Neh, dah kayak elit politiknya, senengnya ngalihkan pembicaraan hangat dan isu. Yakin tah boomingnya isu Ijazah palsu, ga ngilangin isu besar lainnya. Kemana ya kabarnya Pagar Laut, Korupsi 270 Triliun, kabar Hasto ?, weh, emang dagelan.

Itulah preman-preman berdasi dengan pakian mewahnya. Jangankan anak buah, lah yang nagkap aja bisa di atur dia.”Katanya sih dulu Koruptor akan dimiskinkan, tapi itu dulu”.

Aii, sudahlah, aku dah pusing dengarnya, dari preman, sampai pengalihan isu. Emang bener ya negeri kita negeri banyak cerita.

Exit mobile version