gentamerah.com
Tanggamus – Mahasiswa perwakilan Youth Leadership Camp For Climate Change (YTCFCC)
2017 melepasliarkan satwa yang dilindungi di Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan (TNBBS) pekon Sukaraja kecamatan Semaka kabupaten Tanggamus, Sabtu
(25/2/17) siang.
Kapolres Tanggamus AKBP
Ahmad Mamora, S.Ik, melalui Kapolsek Semaka AKP Muji Harjono, SE, mendampingi
kunjungan 67 mahasiswa dan pelajar perwakilan universitas dan SMA di Indonesia
yang direkrut melalui pendaftaran online oleh UNESCO.
Ahmad Mamora, S.Ik, melalui Kapolsek Semaka AKP Muji Harjono, SE, mendampingi
kunjungan 67 mahasiswa dan pelajar perwakilan universitas dan SMA di Indonesia
yang direkrut melalui pendaftaran online oleh UNESCO.
Kapolsek Semaka AKP Muji
Harjono, mengatakan bahwa tujuan Youth Leadership Camp For Climate Change 2017
melakukan pengenalan dan observasi Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Harjono, mengatakan bahwa tujuan Youth Leadership Camp For Climate Change 2017
melakukan pengenalan dan observasi Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
“TNBNS, taman nasional
yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatra beserta
kekayaan alam hayati yang dimilikinya dan UNESCO menjadikan Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan sebagai Warisan Dunia,” katanya.
yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatra beserta
kekayaan alam hayati yang dimilikinya dan UNESCO menjadikan Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan sebagai Warisan Dunia,” katanya.
Dihubungi terpisah Kasi TNBBS
Wilayah 1 Sukaraja, Tasripul, S.Pi
mengatakan, kegiatan pengenalan flora dan fauna TNBBS yang dilakukan 67 peserta itu, melakukan penelusuran kawasan TNBBS melalui
jalur tugu rafflesia air terjun, jalur tarsius dan jalur rhino camp,
dilanjutkan penanaman pohon endemik kawasan TNBNS seperti Pulai dan Cempaka
kemudian melepaskan beberapa hewan yang dilindungi.
Wilayah 1 Sukaraja, Tasripul, S.Pi
mengatakan, kegiatan pengenalan flora dan fauna TNBBS yang dilakukan 67 peserta itu, melakukan penelusuran kawasan TNBBS melalui
jalur tugu rafflesia air terjun, jalur tarsius dan jalur rhino camp,
dilanjutkan penanaman pohon endemik kawasan TNBNS seperti Pulai dan Cempaka
kemudian melepaskan beberapa hewan yang dilindungi.
“Hewan dilindungi
yang dilepasliarkan itu; kukang, burung elang jenis bondol dan brotol selain
itu dilepas juga ular sanca dan puluhan burung hutan,” ujar Tasripul,
S.Pi.
yang dilepasliarkan itu; kukang, burung elang jenis bondol dan brotol selain
itu dilepas juga ular sanca dan puluhan burung hutan,” ujar Tasripul,
S.Pi.
Pada kegiatan pengenalan
dan lepasliarkan hewan dilindungi di TNBBS dihadiri perwakilan Unesco wilayah
Lampung, Kabid wilayah 1 Sukaraja Ismanto, S.Hut, Kasi Wilayah 1 Sukaraja
Tasripul, S.Ti, Kepala Resort Sukaraja Subkhi, S.Hut, perwakilan rhino
protection unit (RPU) wilayah bengkulu camp Sukaraja, Masrum dan Kepala Resort Ulu Belu Sukirno.
dan lepasliarkan hewan dilindungi di TNBBS dihadiri perwakilan Unesco wilayah
Lampung, Kabid wilayah 1 Sukaraja Ismanto, S.Hut, Kasi Wilayah 1 Sukaraja
Tasripul, S.Ti, Kepala Resort Sukaraja Subkhi, S.Hut, perwakilan rhino
protection unit (RPU) wilayah bengkulu camp Sukaraja, Masrum dan Kepala Resort Ulu Belu Sukirno.
Penulis : Budi Widayat M
Editor : Seno
Editor : Seno