 |
| Ketua Komisi II DPRD Lampura, Wansori |
gentamerah.com | Lampung Utara – Minimnya fasilitas di ATM milik Bank Lampung Kotabumi, Lampung Utara, membuat Ketua Komisi II DPRD Lampung Utara geram. Begitu juga dengan lambatnya pelayanan pengambilan uang tunai langsung ke dalam bank.
Ketua Komisi II DPRD Lampura, Wansori, SH, mengatakan, akibat minimnya fasiltas ATM tersebut akan berakibat buruk. Apalagi Bank Lampung merupakan satu-satunya bank yang dijadikan tempat pengambilan gaji bagi ribuan pagawai.
“Pegawai negeri di Kabupaten Lampung Utara ini sepengetahuan saya kalau gak salah kurang lebih 12000 ribu atau puluhan ribu, ditambah masyarakat yang menggunakan fasilitas Bank Lampung. Kalau mau ambil di ATM aja ngantrinya minta ampun, gimana kita mau cepat. Sedangkan ATM Cuma ada satu yang khusus Bank Lampung,” katanya, Jum’at (24/05/2019).
Menurutnya, kendati gaji, tunjangan dan lainnya, bagi PNS semua sudah di transper ke rekening masing-masing, dengan tujuan memudahkan pelayanan atau mempercepat pelayanan, tetapi dengan minimnya fasiltas tersebut akan menumbilkan keluhan dari berbagai pihak.
“Keperluan banyak dan kebutuhan orang banyak. Tapi fasilitas tidak memadai dalam mengoelola aset pemerintah daerah. Jika seperti ini namanya bukan malah memudahkan tapi malah menyesengsarakan. Gimana enggak, kalau mau ambil uang aja ngantrinya sampai berjam-jam,” ujarnya.
Menurutnya, kendati menggunakan M-bangking, harus didukung dengan sarana dan prasranannya. “Jangan mengorbankan masyarakat, kalau fasilitasnya dilengkapi tentu tidak harus antri berjam-jam. Gimana kalau lagi butuh duit cepat, karena keperluan berobat. Terus kondisinya seperti ini, apa tidak terlantar itu yang mau berobat. Lha saya wakil rakyat aja harus seperti ini, gimana warga biasa,” kata dia.
Wansori mempertanyakan kinerja pengelola Bank Lampung. “Kalau terus dibiarkan seperti ini, berartikan kinerja mereka kurang baik. Kami (Komisi II,RED) akan mengundang pihak Bank Lampung Senin 27/05/2019 nanti,” ujar Wansori.
