Perayaan Suram Pegawai RSD Ryacudu, Satu Tahun Jaspel Tak Dibayarkan

 

Gentamerah.com || Lampung Utara – Menyedihkan, Para pegawai
rumah sakit daerah (RSD) Mayjend  HM
Ryacudu Kotabumi Gelar peringatan Satu Tahun Jasa Pelayanan (Jaspel) mereka
yang belum terbayarkan hingga saat ini.

Dari pantauan media ini di rumah sakit plat merah itu,
terpampang papan bunga maupun baliho di depan rumah sakit Ryacudu dengan bacaan
selamat ulang tahun karyawan RSUD Ryacudu
yang berisikan tentang 1 tahun, tetap mengabdi meskipun 1 tahun jasa pelayanan
belum terbayarkan
. Dan puluhan nakes itu juga berkumpul di aula rumah sakit
setempat, membawa nasi tumpeng nasi kuning sebagai bentuk kekecewaan terhadap
management RSD karena kepastian pembayaran hak mereka sampai saat ini
belum diketahui.

Perwakilan Nakes RSUD Ryacudu Kotabumi melakukan mediasi
secara tertutup bersama Direktur RSUD. Namun, sayangnya media tidak
diperkenankan meliput kegiatan tersebut dan nampak sejumlah pengawalan dari
Kepolisian Resort Lampung Utara di RSUD setempat.

Direktur rumah sakit Ryacudu setempat, dr. Cholif Paku
Alamsyah, M.Kes, usai lakukan pertemuan dengan perwakilan sejumlah nakes,
mengaku pertemuan itu untuk bersatu dan kompak mencari solusi jalan terbaik.

“Jadi hari ini moment kami berkumpul, bahwa rumah sakit
itu bersatu, kompak itu yang ada. Hal seperti ini terjadi di awal saya, jadi
sudah 1 bulan 12 hari. Dan Alhamdulillah kami dapat berkumpul disini,”
kata direktur rumah sakit Ryacudu saat diwawancarai media ini, Rabu
(25/08/2021).

Menurutnya, rasa kebersamaan, rasa keinginan yang sama untuk
membangun rumah sakit menjadi lebih baik. Selama ini pihak rumah sakit saling
mengisi dipertemuan ini yang kedepannya harapan-harapan masyarakat, karyawan
ataupun pemerintah daerah membaur jadi satu sehingga untuk memperbaiki rumah
sakit ini.

Ditanya terkait kiriman papan bunga maupun baliho di depan
rumah sakit Ryacudu dengan ucapan menyedihkan tersebut, dr. Cholif Paku
Alamsyah, M.Kes, mengaku sebagai ,masukan yang sangat positif.

“Itulah saya bilang masukan-masukan, dari element rumah
sakit ini, sudah menjadi cair saat di pertemuan hari ini. Yang menjadi tuntutan
mereka yang mana sudah kita lihat sendiri, bahwa ada Jaspel yang tidak
terbayarkan,” kata dia.

Terkait isu pengurangan karyawan yang ada di rumah sakit
plat merah itu, dr. Cholief  mengaku
bahwa itu masih dalam kajian.

“Sampai saat ini masih dalam kajian. Semua kita tetap
pikirkan, bagaimana perbaikan rumah sakit kedepan,” ungkapnya.

Saat ditanya berapa jumlah para pegawai rumah sakit Ryacudu
setempat pada saat ini, serta tunggakan untuk Jaspel, Direktur mengungkapkan,
bahwa harus dirinya akan bertanya dulu kepada pihak management.

“Harus saya tanya dulu kepada pihak management, jumlah
sekitar 580 pegawai. Itu nanti kita lihat karna besarannya itu, berbeda-beda
setiap bulannya. Yang pasti September 2020 sampai dengan Maret 2021. Tentu
ketika ada pencairan pasti kita cairkan,” kata dia.

Direktur rumah sakit tersebut tidak bisa menjawab saat
ditanya berapa kisaran jasa pelayanan yang di terima para pegawai yang ada
dirumah sakit setempat setiap bulannya.

“Saya tidak tahu itu, karna itu ada hitungannya
sendiri. Karna ada aturan dan regulasinya,” katanya.

Sejauh ini, dari tuntutan para pegawai apakah ada dokter
yang mengundurkan diri. Direktur Cholief mengatakan sampai saat ini belum ada.

“Alhamdulillah, segenap insan yang bekerja dirumah
sakit Ryacudu tetap bekerja sebagaimana semestinya, tetap melayani
masyakarat,” ungkapnya

Berkiatan dengan hutang dan jaspel, mulai  tahun 2020, Jaspel dari September hingga
Desember  diperkirkan mencapai Rp 2,8
milyar, dan kalkulasi jumlah hutang rumah sakit kepada pihak ketiga maupun
kepada para pegawai, apakah mencapai Rp15 milyar, Direktur berdalih, dirinya
harus melihat datanya dahulu.

“Itu saya butuh data yang akurat karna itu dinamis
sekali karna kita sudah melakukan pembayaran. Saya kira tidak lah, saya kira
berkurang karna ada upaya pembayaran baik dari direktur yang lama sampai hingga
sekarang,” kata dia.

Laporan 🙁 Gian Paqih)

Editor : Seno

error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version