Gawi Adat, Istri Bupati Pesawaran Diberi Adok Sultan Putri Nata Marga

Gawi Adat, Istri Bupati Pesawaran Diberi Adok Sultan Putri Nata Marga
Caption : PEMBERIAN ADOK–Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira saat di Beri Adok Sultan Putri Nata marga, yang di Dampingi Suaminya, Bupati Pesawaran Dendi Rama Dhona Gelar Sultan Bandar Marga.

gentamerah.com |Pesawaran- Nanda Indira, istri Bupati Pesawaran Dendi Romadhona, dianugerahi  gelar atau adok Sultan Putri Nata Marga, dalam acara Gawi Adat Lampung Pepadun. Pemberian adok tersebut dilakukan  karena perkawinan campuran antara suku berbeda.

Istri orang nomor satu di Pesawaran yang bukan berasal dari suku Lampung tersebut dijadikan anak angkat  oleh Rojali Sultan Hukum bergelar Suntan Hukum Tiyuh Kesugihan, yang bermarga Waysemah. Acara gawi adat pemberian adok dilakukan dikediaman Rojali, Dusun Kesugihan, Desa Karang Anyar Kecamatan Gedong Tataan, Rabu ( 09/05/2018).

Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian adok kepada kedua putri Bupati Pesawaran, Anindiya Umaira Dendi berglar Suntan Andika Putri, dan Azima Anisa Dendi bergelar Pangeran Andika Putri.

Dalam adat Lampung, jika suami orang luar, ia dapat diangkat oleh kerabat lelaki pihak ibu. Jika isteri orang luar dapat diangkat anak oleh saudara wanita pihak bapak atau yang bersaudara ibu.

Bupati Pesawaran, Dendi Rama Dhona mengatakan, bahwa Indonesia memiliki kekayaan adat istiadat dan budaya yang luar biasa. Kebudayaan bangsa,  menjadi muara, perpaduan dari tiga kebudayaan besar dunia, kebudayaan timur, kebudayaan islam, dan kebudayaan barat.

” Perpaduan dari tiga budaya besar dunia itu, telah mewariskan identitas yang sarat dengan tata nilai, sistem sosial, serta seni dan budaya yang khas dan kaya ragam. Identitas bangsa yang membanggakan itu, harus terus kita bina dan tumbuh kembangkan, sebagai potensi dan modal sosial, untuk menjadi bangsa yang maju, terhormat, dan bermartabat,” katanya.

Menurut dia, keragaman suku bangsa dengan tradisi dan budayanya yang khas dan unik, harus di jadikan sebagai pilar-pilar keunggulan dan budaya positif warisan nenek moyang, merupakan kearifan lokal yang harus apresiasikan, pelihara, dan  sumbangkan bagi peradaban dunia.

” Pelestarian tradisi adat budaya lampung di Bumi Andan Jejama juga sangat penting, guna memperkokoh persatuan dan kesatuan, sekaligus

menjadi perisai budaya di tengah budaya global yang kian mengemuka sekarang ini,” ucapnya

Pria yang bergelar Sultan Bandar Marga ini menambahkan, masyarakat Pesawaran juga memiliki ragam budaya yang khas dan unik, mulai dari adat istiadat, bahasa, dan sastra, tradisi, kesenian, arsitektur tradisional.

Dendi  mengajak para tokoh adat, tokoh agama dan segenap masyarakat Lampung untuk menjadikan acara tersebut sebagai sarana melestarikan nilai-nilai kebudayaan Lampung.

” Kita tidak boleh membiarkan budaya Lampung yang kita banggakan ini tergerus oleh budaya global. Kita harus tetap memiliki identitas dan jati diri, baik sebagai warga masyarakat Lampung maupun sebagai warga negara Indonesia yang dikenal dunia memiliki semboyan Bhineka Tunggal ika. Salah satu cara melestarikan adat dan budaya lampung adalah dengan cara mengajarkan bahasa dan aksara sejak dini, agar bahasa dan aksara lampung. Mari kita mulai darilingkungan terdekat kita yaitu keluarga,” pungkasnya

Penulis : Ali Mubaroq
 Editor : Seno
error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18