Kehadiran Bupati Lamteng Diwakilkan, Ternyata Ini Penyebab Rembug Petani Bubar

Kehadiran Bupati Lamteng Diwakilkan, Ternyata Ini Penyebab Rembug Petani Bubar
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lamteng, Hi. Sarjito,

gentamerah.com | Lampung Tengah – Tidak ingin kehadiran  Bupati Lampung Tengah (Lamteng), diganti kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD)  lainnya, mengakibatkan peserta Rembug Madya Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Lampung Tengah (Lamteng), membubarkan diri.

Diduga batalnya acara tersebut karena  panitia menolak kehadiran Asisten l, A. Azhar, sebagai pengganti mewakili Bupati Lamteng, Loekman Djoyosoemarto di Nuwo Balak Gunungsugih, Kamis (27/9/2018) kemarin.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lamteng, Hi. Sarjito, melalui pres rilisnya, Jum’at (28/9/2018).  Sebelum seribuan petani bubar, Bupati Lamteng telah menunjuk Asisten I untuk menggantikan Bupati Loekman Djoyosoemarto, pada acara Rembug Madya Perhiptani, yang sempat dihadiri seribuan petani di Nuwo Balak.

“Sebab Bupati Loekman, harus menghadiri pengesahan RAPBD Perubahan 2018, bersama anggota DPRD Lamteng,” tulisnya.

Namun pihak panitia menginginkan Bupati Loekman yang hadir dan menerima dukungan para petani. Sedianya pada Rembug Madya tersebut, seribuan petani akan mendeklarasikan dukungan dalam menggelorakan semangat gotong-royong, dan menjadikan Lamteng sebagai lumbung pangan.

Karena, imbuh Sarjito, rapat pengesahan RAPBD Perubahan 2018 telah mendesak, untuk segera dilakukan. Sebab sesuai ketentuan Undang-undang, jika tak segera disahkan pada September 2018 ini, atau tiga bulan sebelum akhir tahun anggaran, maka tidak bisa lagi dilakukan perubahan.

Sarjito menyatakan, bahwa Asisten I telah hadir di lokasi rembug madya Perhiptani, menggantikan bupati. Tetapi pihak panitia tetap menginginkan Bupati Loekman, yang langsung menerima pernyataan dukungan dari para petani, hingga acara tak kunjung dimulai dan para petani membubarkan diri masing-masing.

“Jadi, sudah ditunjuk pengganti, karena RAPBD Perubahan sangat mendesak. Kalau kemarin tidak disahkan, sudah tidak ada waktu lagi, itu ketentuan Undang-undang” kata Sarjito.

Klarifikasi ini disampaikan Dinas Kominfo Lamteng, menyusul pemberitaan terkait bubarnya seribuan peserta Rembug Madya Perhiptani Lamteng, yang viral di beberapa media online.

Sekitar pukul 13.00 Wib. saat para petani selesai istirahat, sholat dan makan siang (ishoma), mulai kembali duduk di kursi yang tersedia. Berselang sekitar 1,5 jam kemudian, atau sekitar pukul 15.00 Wib. salah satu petugas panitia mulai menyanyikan lagu selamat datang, dan menyampaikan sekitar 10 menit lagi, Bupati akan tiba di lokasi.

Namun ternyata bupati yang ditunggu tak kunjung tiba, hingga akhirnya para petani yang hadir, berangsur meninggalkan lokasi Nuwo Balak. Rencananya, pada acara tersebut para petani menyampaikan dukungan program “Gotongroyong,” menyatukan langkah mewujudkan Lamteng sebagai lumbung pangan.

Penulis : Gunawan
 Editor : Yana
error: Berita Milik GNM Group
Exit mobile version

Warning

: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18